G8 dan G5 Sepakat mengenai Masalah Perubahan Iklim
10 Juli 2009Dengan ketegangan kini dinantikan bagaimana reaksi negara ambang industri, Cina, India, Brasil, Afrika Selatan dan Meksiko terhadap usulan resolusi iklim dari G8. Negara-negara industri maju sepakat, sampai tahun 2050 penambahan suhu bumi tak boleh lebih dari dua derajat.
Tapi untuk mencapainya, negara-negara ambang industri harus ikut serta mengurangi emisi karbondiaoksida mereka. Ternyata, G5 ingin bersama G8 mencapai target ini. Dan karena Indonesia, Korea Selatan dan Australia yang ikut hadir di L'aquila, juga menyatakan kesediaan, maka bertambahlah peluang keberhasilan menyepakati perjanjian iklim baru di Kopenhagen, akhir tahun 2009 ini. Tapi sampai tiba di titik itu masih banyak yang harus dikerjakan kata Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Kerangka bagi perundingan di Kopenhagen sudah ditetapkan, untuk mencapai perjanjian yang melanjutkan Protokol Kyoto. Namun masih banyak yang harus dilakukan. Untuk pertama kalinya tercantum dalam dokumen bahwa negara ambang industri menegaskan mereka siap mengubah pandangan selama ini bahwa bisnis harus berjalan seperti biasa. Sebelumnya kesediaan itu tidak pernah dinyatakan dalam bentuk tertulis, dan karenanya merupakan kemajuan besar."
Bagi peneliti iklim seperti Hans-Joachim Schellnhuber, target dua derajat adalah langkah menentukan, karena secara otomatis mengimplikasikan apa yang harus dilakukan negara-negara industri di tahun-tahun mendatang, yaitu mencapai 40 % lebih sedikit emisi karbon dioksida sampai tahun 2020, dan 80% sampai 2050. Praktis ini merupakan akhir dari jaman karbon. Tapi pernyataan yang kongkret juga tak ditemui para aktivis lingkungan di dokumen-dokumen G8.
Kathrin Gutmann dari World Wildlife Funds, WWF: "Kesepakatan tentang dua derajat itu bagus. Sebuah langkah maju, tapi bukan terobosan. Mereka tidak bilang bagaimana cara mencapainya. Kami tidak mendengar dari para pemimpin tentang apa yang akan dilakukan negara-negara industri maju untuk mengurangi CO2 sampai tahun 2020. Mereka juga tidak bilang berapa banyak dana yang disediakan agar negara berkembang dapat ikut mengurangi emisi. Karena itu kami tidak tahu kesungguhan untuk mencapai sasaran dua derajat. Sekarang kita harus lihat apa yang akan terjadi bulan-bulan ke depan. G8 berhutang jawaban."
Jawaban diberikan untuk pertanyaan lain yang juga kerap diajukan. Tentang kelanjutan Putaran Doha, perundingan tentang perdagangan global, yang tak jelas nasibnya sejak tahun 2001. Para peserta KTT akhirnya setuju, sebelum G20 bertemu akhir September di Pittsburgh, perundingan Doha akan dilanjutkan kembali dan diakhiri tahun 2010 depan. Di L'aquila, negara industri dan ambang industri bergerak menyatukan langkah.
Henrik Böhme/Renata Permadi
Editor: Yuniman Farid