Forum Regional ASEAN Digelar
17 Juli 2009Program nuklir Korea Utara dan kasus pelanggaran HAM di Myanmar akan mendominasi agenda pembicaraan Forum Regional ASEAN di Phuket, Thailand. Selain itu, para menteri luar negeri Perhimpunan Negara Asia Tenggara ASEAN juga membicarakan masalah perekonomian wilayah dan aksi bersama mengatasi wabah flu A H1N1.
Ribuan tentara dan polisi dikerahkan di Pulau Phuket, kawasan wisata Thailand, lokasi pertemuan tingkat menteri itu mulai dari tanggal 17 Juli hingga 23 Juli 2009. Polisi juga menempatkan blokade baja di sekeliling pulau. Upaya pengamanan itu dilakukan guna mencegah terulangnya ulah demonstran seperti yang menggagalkan jalannya konferensi tingkat Asia bulan April lalu.
"Selama pertemuan, para menteri akan bertukar pandangan mengenai situasi di semenanjung Korea,“ ujar staf kementerian luar negeri Thailand Vitavas Srivihok pekan lalu.
Srivihok menambahkan, menteri luar negeri Korea Utara menolak hadir dalam pertemuan di Thailand. Sebagai gantinya, dia mengirim seorang duta. Konferensi di Phuket ini sedianya dihadiri 10 negara anggota ASEAN dan 16 negara mitra perundingan termasuk Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan Korea Selatan.
Ketegangan regional meningkat sejak Korea Utara keluar dari perundingan enam negara mengenai perlucutan senjata nuklir. Korea Utara malah bertekad untuk memulai kembali program senjata nuklirnya. Tekad itu diwujudkan Korea Utara dengan meluncurkan uji coba peluru kendali dan bom atom baru-baru ini.
Kementerian luar negeri Amerika Serikat tampak menahan diri mengenai apakah Clinton akan bertemu dengan delegasi Korea Utara. Namun juru bicara kementerian Ian Kelly pekan lalu mengatakan, “Saya kira Korea Utara akan menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan ASEAN.“ Clinton saat ini berada di India untuk bertemu dengan para pejabat India, termasuk Perdana Menteri Manmohan Singh.
Clinton dijadwalkan tiba di Phuket hari Minggu (19/07). Di Phuket, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton akan menghadiri pertemuan dengan tiga negara yaitu Vietnam, Laos dan Kamboja. Tema pembicaraannya antara lain masalah kesehatan dan lingkungan daerah aliran sungai Mekong.
Dalam Forum Regional ASEAN di Phuket, Amerika Serikat ingin mendesakkan Myanmar untuk melakukan reformasi demokrasi. Pernyataan itu dikeluarkan sehubungan dengan kajian kementerian luar negeri di Washington terhadap kebijakan Amerika Serikat mengenai Myanmar.
Deputi Menteri Luar Negeri AS Scot Marciel menjelaskan, perlakuan buruk rezim militer Myanmar terhadap pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi memperlambat proses kajian yang sudah dilakukan sejak Februari lalu.
Menurut juru bicara kementerian luar negeri Thailand Vitavas Srivihok, topik pembicaraan lainnya di Forum Regional ASEAN adalah antisipasi dan upaya menghadapi wabah flu A H1N1. Selain itu, upaya menghadapi krisis ekonomi global juga akan dibicarakan dalam pertemuan di Phuket, Thailand, yang berlangsung hingga hari Minggu ini.
LS/RN/afp/dpa/ap