1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Filipina Sita 29 Juta Dollar Aset Marcos

12 Februari 2014

Pemerintah Filipina berhasil menyelamatkan uang senilai lebih 29 juta dollar dari rekening Ferdinand Marcos di bank Swiss – berkat upaya terus menerus mengejar harta negara yang dicuri bekas diktator tersebut.

https://p.dw.com/p/1B7EE
Foto: Fotolia/ia_64

Uang yang berhasil dikembalikan pekan lalu itu, merupakan bagian dari 712 juta Dollar Amerika yang tersimpan di sebuah rekening rahasia – dan kini sudah berada di tangan pemerintah Filipina, kata Andres Bautista, kepala Presidential Commission on Good Government, badan yang bertugas memburu dan mengembalikan harta haram milik Marcos.

Pemerintah Filipina berhasil memenangkan kepemilikan dana itu setelah melalui bertahun-tahun proses hukum di pengadilan Singapura yang didasarkan gugatan para korban pelanggaran hak asasi manusia di bawah rezim Marcos dan perusahan-perusahaan milik keluarga diktator tersebut, demikian pernyataan Bautista dalam sebuah konferensi pers.

Sejauh ini, Filipina telah berhasil mendapatkan kembali lebih dari 4 milyar Dollar dari perkiraan 5 hingga 10 milyar Dollar dana haram yang ditumpuk Marcos selama 20 tahun berkuasa, kata dia.

Bautista bulan lalu mengatakan bahwa pemerintah mentargetkan paling sedikit 1,1 milyar Dollar lagi aset Marcos yang bisa dikembalikan ke negara.

“Masih ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dalam hal mengejar kekayaan haram,“ kata dia.

Perburuan 28 tahun

Tahun 2003 Mahkamah Agung memutuskan bahwa harta kekayaan Marcos yang nilainya melebihi total pendapatan sah mereka yang diperkirakan senilai 304.000 Dollar, diduga berasal dari hasil korupsi.

Marcos meninggal di pengasingan di Hawaii pada 1989, dan tak pernah mengakui berbagai kesalahan yang ia lakukan selama berkuasa.

Bautista mengatakan pemerintah telah mendaftarkan lebih dari 200 kasus gugatan untuk mengembalikan dan menyita kembali aset haram, termasuk dalam bentuk real estate, senilai sekitar 890 juta Dollar dari keluarga Marcos, kroni serta rekan-rekan mereka.

Mereka juga memburu lebih dari 150 lukisan dari “seniman maestro terkenal” yang dikoleksi keluarga Marcos yang hilang, ketika diktator itu terpaksa pergi meninggalkan istana kepresidenan selama pemberontakan rakyat pada 1986.

Bautista menolak berkomentar ketika ditanya apakah ia percaya bahwa janda Marcos, Imelda, dan ketiga anak mereka masih hidup dari kekayaan tersembunyi milik mereka.

Imelda Marcos kini adalah anggota parlemen. Anak perempuan tertua mereka, Imee adalah gubernur di kampung halaman mereka di sebelah utara provinsi Olocos Norte, sementara anak laki-lakinya Ferdinand Jr., adalah seorang anggota senator. Anak perempuan mereka lainnya, Irene, memilih tidak muncul dan menjauh dari dunia politik.

ab/vlz (afp,ap,rtr)