1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

FC Köln Kembali Diasuh Schaefer

13 April 2012

Persaingan di zona relegasi kembali menelan korban. FC Köln mengganti pelatih Stale Solbakken dengan mantan pelatih Frank Schaefer. Solbakken menjadi pelatih Bundesliga kedelapan yang dipecat musim ini.

https://p.dw.com/p/14dX6
Frank Schaefer
Frank SchaeferFoto: picture-alliance/dpa

Pergantian pelatih Köln usai tumbang 4-0 di tangan Mainz hari Selasa (10/4) terjadi hanya beberapa hari sebelum melawan Borussia Mönchengladbach yang menduduki peringkat empat klasemen. Frank Schaefer (48) hanya memiliki empat pertandingan lagi untuk mengangkat Köln dari peringkat enam belas atau ketiga dari posisi bontot. Hari Jumat (13/4) pagi, Schaefer sudah tertangkap kamera pada sesi latihan tim.

Hingga kini, Köln menderita kekalahan terbanyak yakni 17 kali kalah serta kebobolan gol terbanyak mencapai 63 gol musim ini. "Keberlangsungan hidup klub di Bundesliga menjadi prioritas kami saat tahap-tahap akhir musim ini. Kami harus mengambil keputusan berdasarkan target tanpa pengecualian," tegas ketua dewan direktur Werner Wolf. "Usai laga melawan Mainz, pemecatan Stale Solbakken memang disayangkan namun tak terhindarkan."

Stale Solbakken saat FC Köln kalah 4-0 dari Mainz
Stale Solbakken saat FC Köln kalah 4-0 dari MainzFoto: Reuters

"Schaefer sudah terbukti musim lalu bahwa ia dapat memotivasi tim menuju penampilan terbaik mereka. Ia mengenal para pemain dengan baik," ujar Claus Horstmann yang juga seorang petinggi klub. "Ia juga disukai para fans yang dukungannya sangat kami butuhkan di masa sulit seperti ini."

Pemecatan Solbakken berarti pergantian pelatih Bundesliga kesembilan musim ini. Sebelumnya, Markus Babbel dan Michael Skibbe (keduanya dari Hertha Berlin), Marcus Sorg (SC Freiburg), Michael Oenning (Hamburger SV), Holger Stanislawski (1899 Hoffenheim), Marco Kurz (FC Kaiserslautern) dan Robin Dutt (Bayer Leverkusen). Sedangkan Ralf Rangnick mundur dari melatih Schalke 04 karena alasan kesehatan.

Carissa Paramita/afp/dpa

Editor: Yuniman Farid