1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

290709 Spanien Anschlag

30 Juli 2009

Dalam sebuah serangan terhadap tangsi polisi di utara Spanyol, yang diduga dilakukan oleh gerakan bawah tanah ETA, sedikitnya 60 warga terluka. Serangan menunjukkan adanya perubahan strategi kelompok teror Baskia itu.

https://p.dw.com/p/J07n
Diduga ETA serang tangsi polisi di utara Spanyol, Rabu pagi (29/07)Foto: AP

Walaupun belum ada pernyataan resmi, pemerintah Spanyol menduga bahwa gerakan bawah tanah ETA mendalangi serangan terhadap tangsi polisi di kota Burgos. Sejumlah petunjuk mengarah pada gerakan bawah tanah Baskia itu. Sasaran serangan adalah pasukan pengawal sipil Spanyol, Guardia Civil, yang bagi ETA sejak dulu merupakan simbol pemerintah pusat di Madrid yang mereka benci. Sementara lokasi serangan yaitu Burgos di utara Spanyol, sudah sering menjadi sasaran serangan. Sedangkan senjatanya adalah mobil angkutan berisi 300 kilogram bahan peledak. Mobil tersebut meledak Rabu pagi (29/07).

Menteri Dalam Negeri Spanyol Perez Rubalcaba itu masih bersyukur, ia mengatakan: "ETA hendak melakukan bencana besar. Untungnya, sasaran untuk melukai penduduk dan Guardia Civil meleset.“

Menteri dalam negeri Spanyol itu bersyukur, bahwa serangan tersebut tidak menyebabkan kerugian yang terlalu besar. Dalam serangan tersebut tidak ada korban tewas. 65 orang terluka ringan akibat serpihan kaca yang beterbangan, dan kini sudah dapat meninggalkan rumah sakit. Dan kebetulan malam itu sebagian besar penghuni tangsi tidak berada di sana, berhubung banyak yang sedang pergi berlibur dengan keluarganya.

Bahwasanya kali ini ETA tidak mengumumkan akan melakukan serangan, seperti biasanya, bagi menteri dalam negeri Spanyol merupakan hal yang normal. Ia menambahkan, serangan-serangan sebelumnya terhadap Guardia Civil sudah sering berlangsung seperti itu. Namun menurutnya, nampaknya kini sasaran teroris itu berubah, yaitu membunuh orang dalam jumlah yang besar. Jumlah penghuni tangsi itu adalah 117 orang, diantaranya termasuk 40 anak.

Menteri dalam negeri Spanyol itu menyebutnya sebagai aksi licik: "Pembunuh, liar dan gila – semua itu tidak membuat mereka lebih kuat, akan tetapi lebih berbahaya. Serangan kali ini membuktikan semua itu.“

Dalam tahun 2009 ini saja sudah delapan kali ETA melakukan serangan. Kebanyakan dengan menggunakan bom yang mengakibatkan kerusakan barang. Misalnya serangan terhadap antena pemancar televisi atau berbagai ledakan bom di depan kantor pusat partai. Hanya satu kali, terdapat serangan terarah bulan Juni lalu, yang menewaskan pakar anti-teror kepolisian nasional Spanyol. Kala itu mereka memasang bom di mobil pakar tersebut.

Serangan Rabu (29/07) kemarin menunjukkan bahwa sasaran kelompok teroris itu kini adalah jumlah besar korban tewas. Hal ini merupakan sebuah perubahan dalam strategi organisasi teror itu. Dan ini merupakan berita buruk bagi pemerintah Spanyol, sebab sejak berapa bulan terakhir, pemerintah Spanyol mengharapkan dapat menangkap tokoh-tokoh penting ETA dan melumpuhkan organisasi tersebut.

Nicholas Buschschlüter / Andriani Nangoy

Editor: Dewi Gunawan