1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eropa Harus Kaji Ulang Jaringan Transportasinya

19 April 2010

Semburan debu vulkanik dari Islandia yang melumpuhkan lalu lintas udara memaksa Eropa melakukan jeda untuk mengkaji ulang berbagai politiknya.

https://p.dw.com/p/N0Ho
Ribuan penerbangan dibatalkan akibat gunung api di Islandia terus semburkan debu vulkaniknya ke atmosfir.Foto: AP

Lumpuhnya lalu lintas udara di Eropa gara-gara debu vulkanik dari letusan gunung berapi di Islandia menjadi tema komentar dalam harian internasional. Juga pendekatan baru antara Polandia dan Rusia seusai pemakaman presiden Lech Kaczynski menjadi topik komentar hangat. Harian liberal Austria Der Standard yang terbit di Wina dalam tajuknya berkomentar : Untuk kedua kalinya Eropa menyadari, orang tidak dapat merencanakan secara akurat aktifitas alam atau sektor ekonomi. Peristiwa alami sama seperti sifat manusia, terlalu kompleks untuk dapat dipadatkan menjadi sebuah rumusan baku. Keseimbangan kedua sistem, tidak hanya lebih ringkih dari yang diduga, melainkan juga saling terkait. Semua itu berarti ketidak amanan cukup besar dalam kehidupan manusia. Hal itu memang bagus.

Harian Perancis Liberation yang terbit di Paris berkomentar : Debu vulkanik dari Islandia merupakan simbol dari ringkihnya masyarakat kontemporer di Eropa. Lumpuhnya seluruh penerbangan di Eropa berbasis pada prinsip kehati-hatian, yang bahkan di Perancis diatur dalam konstitusi. Saat ini sejumlah maskapai penerbangan meragukan bahaya yang sebenarnya dari debu vulkanik itu. Namun, jika kita merenungkan berapa banyak kerugian yang harus mereka tanggung setiap harinya, tentu saja kita akan mempertanyakan motiv pernyataan tsb.

Sementara harian Bulgaria Trud yang terbit di Sofia berkomentar : Sejak beberapa hari terakhir, Uni Eropa sepertinya hanya ada di atas kertas dan bukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Isolasi semacam itu, bahkan tidak pernah dialami di zaman perang dingin. Tanpa lalu lintas udara, Uni Eropa hanya ada dalam pemikiran dan bukannya realitas. Jika saja seluruh Eropa terhubung dengan jaringan kereta api super cepat seperti milik Perancis, yang dapat meluncur 350 km per jam, maka sekarang ini jaringannya jauh lebih bermanfaat ketimbang 10 traktat Lissabon.

Tema lainnya yang disoroti harian internasional adalah kehadiran presiden Rusia, Dmitri Medvedev pada pemakaman presiden Polandia, Lech Kaczyinski di Krakow. Harian Rusia Kommersant yang terbit di Moskow berkomentar : Kecelakaan tragis pesawat terbang yang menewaskan Lech Kaczynski, berdampak mengejutkan dan amat penting bagi hubungan antara Warsawa dengan Moskow. Menimbang pernyataan solidaritas dari banyak warga Rusia, hal itu memicu terhapusnya pandangan tipikal dari banyak warga Polandia terhadap Rusia. Kini mereka mempunyai pandangan beda terhadap Rusia. Memang khas Rusia, bukan keberuntungan tapi bencana yang membantu memperbaiki hubungan yang sulit itu. Jika suasana ini dapat bertahan, artinya tewasnya 100 pejabat Polandia di Smolensk tidaklah sia-sia.

Terakhir harian Italia Corriera della Sera yang terbit di Milan berkomentar : Dalam beberapa bulan mendatang akan ditunjukkan, apakah perujukan itu akan berdampak pada pergeseran poros politik di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Moskow dapat meningkatkan tekanannya terhadap Warsawa, yang kini anggota Uni Eropa dan NATO. Perjuangan di Polandia di abad lalu untuk lepas dari pengaruh Rusia dan sistem komunisme, kini tampak mulai mengendor. Tema perlawanan dan upaya melepaskan diri dari pengaruh Rusia, merupakan biografi politik masa lalu dari Lech Kaczynski yang ia bawa ke liang kuburnya.

AS/AG/dpa/afpd