1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Empat Orang Tewas dan Lebih Seratus Cedera di Liege

13 Desember 2011

Seorang pria menewaskan empat orang dan melukai lebih seratus di kota Liege, Belgia hari Selasa (13/12), sebelum membunuh dirinya sendiri.

https://p.dw.com/p/13SBR
Ambulances are seen at the scene of incident in Liege, Belgium, on Tuesday, Dec. 13, 2011. Belgian news organizations are reporting that two people have been killed and at least 10 wounded Tuesday when three men attacked a crowd in the eastern Belgian city with hand grenades and gunfire. (Foto: Virginia Mayo/AP/dapd)
Ambulan di lokasi kejadianFoto: dapd

Dengan sebuah senapan mesin dan granat seorang pria menewaskan empat orang dan menurut keterangan resmi, melukai 123 orang di kota Liege, Belgia hari Selasa (13/12). Di antara korban tewas terdapat seorang siswa usia 15 tahun dan seorang perempuan usia 75 tahun. Masih belum diketahui apa yang menjadi motif penembak usia 33 tahun itu. Ia pernah dihukum penjara dalam kasus pemilikan senjata secara ilegal dan penanaman ganja. Para penyidik berasumsi bahwa peristiwa itu bukan merupakan serangan berlatar belakang terorisme.

conférence de presse du procureure du roi - un individu lourdement armé tire dans la foule faisant plusieurs morts et de nombreux bléssés. Belgium attack: grenades thrown at bus-stop in Liège - Tuesday 13 December 2011
Jumpa pers pascapenembakan di LiegeFoto: picture-alliance/dpa

Bersembunnyi di toko-toko dan museum

Menurut saksi mata, pelaku melemparkan sejumlah granat ke arah halte bus di Place Saint-Lambert di pusat kota yang dipenuhi orang-orang yang sedang menunggu bus. Dengan senapan Kalashnikov pelaku juga menembak secara membabi buta ke sekelilingnya. Panik juga terjadi di pasar Natal di dekat lokasi yang ramai dikunjungi orang. Polisi menyerukan agar para pengunjung berlindung di toko-toko, dan korban terluka bersembunyi di sebuah museum.

Pelaku kemudian bunuh diri dengan menembakkan peluru ke kepalanya. Sesudahnya polisi memeriksa mobil milik pelaku untuk mencari kemungkinan tersimpannya bom. Tidak ingin mengambil risiko, polisi kemudian menghancurkan mobil itu. Menurut yang berwajib, pelaku dibebaskan dari penjara setahun yang lalu. Pagi Selasa ia dikatakan wajib melaporkan diri ke kantor polisi, namun tidak muncul.

Interior Minister Annemie Turtelboom (Open Vld Flemish liberals) and King Albert II pictured as they visit the site of a gas explosion that occured at 1h45 in the night, in a building of five floors, at number 18 of the Leopold street, in Liege city center, Wednesday 27 January 2010. The rest of the building collapsed at seven o'clock and that made lots of damages, at least fifty persons were taken to a crisis center, twenty persons were brought to hospital (two severely injured) and five persons could be under the debris. The explosion was very heavy, windows from cars and other buildings in the neighbourhood were broken. BELGA PHOTO ERIC LALMAND
Raja Albert II dan Mendagri Annemie Turtelboom di lokasi kejadianFoto: picture-alliance/dpa

Ketakutan dan panik

Seorang jurnalis dari harian lokal "La Meuse" melaporkan: "Kami melihat orang-orang dengan luka tembakan di bahu dan tangannya." Pejalan kaki dikatakan berteriak ketakutan. Belanda, negara tetangga Belgia, mengirimkan tenaga bantuan untuk merawat orang-orang yang terluka. Sejumlah korban menderita luka parah. Raja Alber dan Perdana Menteri Belgia, Elio Di Rupo bergegas menuju lokasi kejadian di Liege untuk mengungkapkan rasa duka dan prihatin.

Christa Saloh-Foerster/dpa/rtrd/afpe

Editor: Carissa Paramita