1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

#DWNesia: Budaya dalam Pola Pikir

ap/hp15 Juni 2016

Anda hobi twitter-an atau facebook-an? Kali ini #DWNesia mengangkat tema budaya dalam menggunakan media sosial, dan toleransi dalam kehidupan antar agama.

https://p.dw.com/p/1J6lx
Indonesien Tempel Borobudur Schiff Relief
Foto: picture alliance/CPA Media

Interaksi manusia di dunia maya cerminan dari pola pikir masyarakat. Demikian pandangan feminis L Ayu Saraswati yang mengingatkan agar bangsa kita bisa maju, kita butuh pola pikir yang kritis dan bukan menjadi tukang kritik di internet.

Menurutnya, Kritik membangun pada dasarnya adalah bentuk pola pikir kritis, bukan semata-mata mengkritik. Lengkapnya simak: Kritik Boleh, Tapi Harus Kritis!

Sementara itu Geger Riyanto hadir dengan ulasannya tentang: Ruang-ruang publik yang banyak menjadi medan perang. Masih ingatkah Anda konflik di Ambon dan Tual? Kini keduanya dianggap kota paling toleran di Indonesia.

Keduanya mendapatkan nilai indeks toleransi paling tinggi, ditaksir dari regulasi, respon pemerintah, peristiwa intoleransi, dan komposisi penduduknya. Apakah memang sebenarnya agama yang menjadi akar knflik tersebut? Simak analisa Geger Riyanto dalam: Konflik Agama: Intoleransi atau Perebutan Lapak?

Dalam #DWNesia kali ini, pengamat budaya Andibachtiar Yusuf menyampaikan opininya tentang band-band legendaris internasional yang kini sudah berusia lanjut namun tetap mempertahankan kualitas karya-karya mereka.Menurutnya, seperti itulah berkarya, bukan lalu mematikan semangatnya dan memilih untuk tunduk pada kekuasaan materi.

Andibachtiar Yusuf membandingkannya dengan para musisi Indonesia yang ketika di masa puncak kejayaaannya, beberapa di antaranya beralih profesi menjadi politisi atau pendakwah dan meninggalkan bakat seni mereka. Simak ulasannya dalam: Mereka Yang Tak Termakan Waktu.

Apa Anda sependapat dengan pemikiran penulis? Atau Anda punya pandangan lain?

Anda bebas mengutarakan opini Anda sendiri. Kami tunggu tanggapannya di Facebook DW_Indonesia dan twitter @dw_indonesia.

Seperti biasa, sertakan tagar #DWNesia dalam mengajukan pendapatmu.

Salam #DWNesia