1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dunia Mengecam Serbuan ke Kamp Pengungsi Ramel

16 Agustus 2011

Hari Selasa (16/08) Pasukan Suriah kembali menembaki kawasan Latakia. Hari Selasa (16/08) ini merupakan hari keempat serangan militer di kota pelabuhan utara Suriah itu.

https://p.dw.com/p/12H7z
Demonstrasi Menentang Assad di LatakiaFoto: picture alliance/dpa

Masyarakat internasional, termasuk negara-negara Arab, mengutuk keras pemerintah Suriah, setelah kemarin kapal perang di kota pelabuhan Latakia, membombardir kawasan itu. Serangan dilakukan hingga ke kawasan Ramel, selatan Latakia dan memaksa ribuan orang Palestina di kamp pengungsian, melarikan diri.

Syrien 14.08.2011 Latakia Hafen Küste Assad Aufstand
Pelabuhan LatakiaFoto: AP Photo / SHAMSNN

Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, Yasser Abed Rabo, menyebutkan serangan tentara Suriah di kamp pengungsian Ramel merupakan ‘bagian dari kejahatan kemanusiaan', terhadap warga Palestina dan Suriah sendiri.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Presiden Suriah Bashar al Assad telah kehilangan legitimasinya. Rakyatnya, menurut Obama, akan lebih baik tanpa kepemimpinannya. Demikian peryataan yang disampaikan juru bicara Gedung Putih, Jay Carney. Ditambahkannya, masyarakat Suriah layak menjalani transisi damai menuju demokrasi. Rakyat Suriah seharusnya memiliki pemerintahan yang tidak menyiksa, menahan dan membunuh mereka. Namun kenyataannya, lima bulan berlalu sejak aksi protes bergulir, kekerasan terus berlanjut.

Di Provinsi Homs, serangan ditargetkan pasukan Suriah ke kota Hula. Menurut informasi para aktivis, sejumlah besar tank, memasuki kota itu hari Senin (15/08). Pasukan keamanan mengepung pintu masuk ke Hula, lalu menembaki warga guna menakut-nakuti.

NO FLASH Syrien Proteste
Protes di LatakiaFoto: picture alliance/dpa

Aksi itu dilakukan sehari setelah serangan kapal perang gabungan di Latakia, yang menewaskan 26 orang. Syrian Observatory for Human Rights melaporkan, banyak penduduk yang diizinkan meninggalkan distrik Latakia menjelang fajar, namun tentara membuka tembakan di pos pemeriksaan. Seorang pria terbunuh, seorang perempuan juga tewas karena mobilnya ditabrak ketika ingin meninggalkan Ramel.

Chris Gunness juru bicara Badan Bantuan dan Kerja PBB UNRWA, yang membantu para pengungsi Palestina, mengatakan, "Kami sudah meminta pemerintah Suriah untuk memerintahkan tentaranya menghentikan serangan ini, karena kamp pengungsi itu sendiri sudah diserang oleh kapal perang dari arah laut dan ditambah lagi serangan darat. Kami mendesak pemerintah Suriah menghentikan tembakan di kamp pengungsi, hentikan penembakan kepada warga sipil dan kami butuh akses kemanusiaan."

Demonstration in Syrien Latakia
Demonstrasi di LatakiaFoto: picture-alliance/dpa

Tak ketinggalan, negara-negara tetangga Suriah, yaitu Turki dan Yordania, mendesak pemerintah Suriah menghentikan kekerasan. PM Yordania Maaruf Bakhit menelefon PM Suriah Adel Safar dan mengatakan Suriah harus mulai melaksanakan reformasi. Sebab dunia marah dan menentang tumpahnya darah di Suriah.

Sementara Menteri Luar Negeri Turki Ahmed Davutoglu mengatakan, kekerasan yang dilakukan pasukan Suriah semakin intensif, meski ia telah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Assad di Damaskus.

Komite Koordinasi Lokal, yang merupakan organisasi payung aktivis, melaporkan, sedikitnya 250 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak di Suriah, sejak awal Ramadhan, 1 Agustus.

Pemerintah Suriah selalu berkilah, bahwa mereka memerangi kelompok bersenjata. Sebuah klaim yang dibantah oleh kelompok pemerhati HAM yang menyebutkan, lebih dari 1.800 warga sipil tewas sejak pertengahan Maret lalu.

Hari Kamis (18/08), Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar pertemuan khusus untuk membicarakan konflik di Suriah.

afp/ap/rtr/dpa/dw/Ayu Purwaningsih

Editor: Hendra Pasuhuk