1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Remaja Muslim Bikin Jam Digital Dituduh Teroris

17 September 2015

Presiden Barack Obama puji remaja Muslim di Texas yang ditangkap polisi kerena buat jam digital yang disangka bom. Ahmed diundang ke Gedung Putih sebagai demonstrasi dukungan publik pada remaja kreatif.

https://p.dw.com/p/1GXlD
USA Texas muslimische Schüler-Clock Ahmed Mohamed
Foto: Picture-Alliance/AP Photo/V. Bryant

Kisah Ahmed Mohamed (14) remaja asal Irving, Texas yang ditangkap dan diborgol polisi di depan teman-teman kelas 9 di sekolahnya, gara-gara membuat jam digital yang disangka bom oleh seorang guru dan polisi yang buta teknologi, mencuat jadi sebuah kampanye baru anti rasisme. Lewat tagar #IStandWithAhmed kisahnya juga mendunia.

USA Texas muslimische Schüler-Clock Ahmed Mohamed
Ahmed Mohamed remaja kreatif, ditangkap gara-gara bikin jam digital yang disangka bom.Foto: Picture-Alliance/AP Photo/B. Wade

Presiden Barack Obama dalam pesan twitternya memuji remaja kreatif itu dan Ahmed diundang datang ke Gedung Putih. Obama menulis "Jam bagus, Ahmed. Mau membawanya ke Gedung Putih?". Kita harus mendorong anak-anak agar seperti kamu suka teknologi. Inilah yang membuat Amerika besar.

Ahmed anak seorang imigran dari Sudan tinggal di pinggiran kota Dallas terkenal karena kreatifitasnya. Remaja Muslim ini tertarik pada dunia robotika dan teknologi terbaru. Ia membawa jam digitll buatan sendiri di rumah ke sekolah, untuk ditunjukkan ke guru teknologi, saat seorang guru lain yang buta teknologi melihatnya dan melapor ke polisi.

Komandan polisi Iriving Larry Boyd mengajukan argumen setelah penangkapan mengatakan: "Kita hidup di zaman dimana Anda tidak dapat membawa barang seperti itu ke sekolah". Sebuah argumen yang dijawab tegas oleh menteri pendidikan Arne Duncan, yang menyebut langkah itu salah. "Kita harus memberi dukungan pada ilmuwan muda, bukannya memborgol mereka".

Isu penangkapan remaja kulit hitam itu, juga langsung ditanggapi oleh lembaga teknologi terkemuka maupun perusahaan IT. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengirim undangan kepada Ahmed untuk berkunjung ke markas perusahaan sosial media nomor satu di dunia itu.

Google juga tak mau kalah dengan mengirim undangan kepada Ahmed untuk berkunjung ke Google Science Fair dan di sana selalu tersedia tempat buat Ahmed. Juga jangan lupa bawa jam-nya!

Ahmed yang tidak mengira, kisah penangkapannya akan berujung pada kampanye anti rasisme dan dukungan simbolik pada ilmuwan muda, tidak peduli apa warna kulitnya, lewat jalur sosial media mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dan mengundangnya.

as/rzn(afp,rtr,dpa,twitter, internet)