1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

DK PBB Setujui Pernyataan Bagi Suriah

21 Maret 2012

Setelah tertunda satu hari, 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB di New York menyepakati sebuah pernyataan terkait krisis Suriah. Ini diharapkan membantu rencana perdamaian bagi Suriah dari Annan.

https://p.dw.com/p/14Oaq
Member states vote on a draft resolution backing an Arab League call for Syrian President Bashar Assad to step down, which was later vetoed by Russia and China, during a meeting of the United Nations Security Council at UN headquarters Saturday, Feb. 4, 2012. The unusual weekend session comes as Syrian forces pummel the city of Homs with mortars and artillery in what activists are calling one of the bloodiest episodes of the uprising. (AP Photo/Jason DeCrow)
Sidang Dewan Keamanan PBB di New YorkFoto: dapd

Dewan Keamanan PBB termasuk Rusia dan Cina menyetujui sebuah pernyataan bagi Suriah yang mendukung utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan guna mengakhiri aksi kekekerasan yang membawa Suriah ke ambang perang saudara. Demikian keterangan dari para diplomat Rabu (21/03). Pernyataan itu mengancam Suriah dengan “langkah berikutnya” jika gagal memenuhi rencana perdamaian enam poin dari Annan.

Rencana perdamaian yang diusulkan Annan, antara lain menuntut gencatan senjata segera, dialog politik antara pemerintah dan oposisi, serta akses sepenuhnya untuk bantuan humaniter. Persetujuan pernyataan bagi Suriah itu tercapai setelah mengalami penundaan satu hari. Usulan pernyataan itu diajukan Perancis, Senin (19/03) dan memiliki bobot lebih ringan daripada sebuah resolusi.

U.N.-Arab League envoy Kofi Annan reads a statement after his meeting with Syria's President Bashar al-Assad in Damascus March 11, 2012. Annan said he was optimistic after a second round of talks with Assad on Sunday, but acknowledged it would be difficult to reach a deal to halt the bloodshed. REUTERS/Khaled al-Hariri (SYRIA - Tags: CIVIL UNREST POLITICS) // Eingestellt von wa
Utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi AnnanFoto: Reuters

Cina dan Rusia, negara pemilik hak veto di Dewan Keamanan PBB tiga kali menolak sebuah resolusi yang berisi kecaman terhadap pemerintah di Damaskus.

Kostermans/AFP/Reuters

Editor: Setiawan