1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikRusia

Diplomat Top Cina: Hubungan Cina dan Rusia Kokoh

22 Februari 2023

Dalam kunjungannya di Rusia, diplomat paling senior Cina menegaskan kembali dukungan Cina bagi Rusia dan mengatakan hubungan kedua negara "kokoh seperti batu".

https://p.dw.com/p/4Nolk
Kunjungan Wang Yi ke Rusia dan bertemu Nikolai Patrushev
Wang Yi dan Nikolai PatrushevFoto: Alexander Shcherbak/TASS /IMAGO

Diplomat top Cina Wang Yi bertemu dengan kepala keamanan Rusia Nikolai Patrushev dalam kunjungan di Moskow, Rusia pada Selasa (21/02). Dalam kesempatan tersebut, Wang mendesak peningkatan koordinasi dalam untuk menolak tekanan Barat. 

Sementara itu Patrushev mengatakan bahwa dalam upayanya mempertahankan dominasi global, Barat berusaha menghalangi Rusia dan Cina. ''Peristiwa berdarah di Ukraina yang dipentaskan oleh Barat hanyalah salah satu contohnya,'' katanya menambahkan, ''semua itu dilakukan untuk melawan Rusia dan Cina dan merugikan negara-negara berkembang.''

Kunjungan Wang ke Moskow dilakukan tidak lama setelah kunjungan mendadak Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Ukraina. Di Kyiv, Joe Biden menekankan dukungan AS untuk Ukraina.

Wang menegaskan kembali dukungan Cina bagi Rusia dan mengatakan Moskow dan Beijing memiliki hubungan yang "kokoh seperti batu" dan akan "bertahan menghadapi ujian situasi internasional yang bergejolak."

Ketakutan Rusia akan isolasi diplomatik 

Patrushev menekankan perlunya memperkuat ikatan. "Di tengah kampanye Barat untuk menghalangi Rusia dan Cina, sangat penting untuk lebih memperdalam koordinasi dan kerja sama Rusia-Cina di arena internasional,” kata Patrushev.

Menyusul pertemuan Wang dengan Patrushev, Cina mengatakan bahwa kedua negara sepakat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik dan menentang pengenalan "mentalitas" Perang Dingin.

Dalam pernyataannya, Cina juga menambahkan bahwa kedua negara menyatakan kesediaan mereka untuk bersama-sama mempraktikkan "multilateralisme sejati, menentang segala bentuk perundungan sepihak, dan mempromosikan demokratisasi hubungan internasional dan multi-polarisasi dunia."

Pernyataan itu keluar pada saat Ukraina dan negara-negara yang mendukung Ukraina berharap untuk memperkuat isolasi diplomatik Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Melawan langkah yang pro Ukraina, Rusia telah mendesak negara-negara angota PBB untuk memberikan suara menentang langkah Kyiv yang "tidak seimbang dan anti-Rusia" di Majelis Umum. 

yf/vlz  (Reuters,AP)

Perkembangan Dunia Sains Terancam Serangan Rusia atas Ukraina