1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dewan Sentral Yahudi Tolak Campur Tangan Bundeswehr

26 Juli 2006

Dewan Sentral Yahudi di Jerman, menolak keterlibatan militer Jerman dalam rencana pengiriman pasukan perdamaian di Timur Tengah. Alasannya adalah beban sejarah.

https://p.dw.com/p/CPD6
Militer Jerman di Afghanistan
Militer Jerman di AfghanistanFoto: AP

Rencana penugasan tentara Jerman sebagai pasukan penjaga perdamaian di Timur Tengah ditolak mentah-mentah oleh dewan sentral Yahudi di Jerman. Secara historis, kehadiran Bundeswehr (militer Jerman) di Israel dikhawatirkan akan menimbulkan sikap anti-pati kaum yahudi Israel. Demikian pernyataan presiden dewan sentral Yahudi, Stephen Kammer, hari Rabu (26/7) di stasiun radio RBB.

Kammer juga beralasan, bahwa di Israel masih terdapat korban dan saksi mata pembantaian etnis yahudi atau holocaust yang terjadi pada masa kediktaturan Adolf Hitler. Ia tidak tahu, bagaimana sikap masyarakat Israel jika melihat tentara Jerman berhadapan dengan tentara Israel yang dianggap mempertahankan kedaulatan negaranya.

Pun wakil presiden dewan sentral yahudi, Dieter Graumann, melihat rencana tersebut secara skeptis. Secara pribadi Graumann meragukan, bahwa pengiriman pasukan Jerman merupakan hal yang diperlukan saat ini.

Dalam wawancaranya dengan harian Frankfurter Rundschau, Graumann juga mengungkapkan, faktor yang paling menentukan adalah menciptakan ruang sempit bagi kelompok teroris untuk terus menyerang Israel.

Graumann lebih lanjut mengusulkan, agar pemerintah jerman menjalin kerja sama erat dengan militer Libanon. Menurutnya, hal tersebut dapat membantu pemerintahan Libanon untuk kembali merebut otoritasnya yang hilang di tangan Hizbullah. Selain itu, Graumann juga menuding dunia internasional, tidak serius dalam memrangi kelompok teroris Hamas dan Hizbullah.