1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Denmark Pemenang ESC 2013

Suzanne Cords20 Mei 2013

Penyanyi asal Denmark Emmelie de Forest berhasil memenangkan European Song Contest ESC 2013 di Malmö, Swedia.

https://p.dw.com/p/18asH
Singer Emmelie de Forest representing Denmark performing during the Grand Final of the Eurovision Song Contest 2013 in Malmo, Sweden, 18 May 2013. The annual event is watched by millions of television viewers who also take part in voting. Photo: Joerg Carstensen/dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Emmelie de ForestFoto: picture-alliance/dpa

Sejak awal Denmark dengan lagu Only Teardrops sudah menjadi favorit. Dan pada malam final ESC 19 Mei 2013 di Malmö Arena, Emmelie tampil diiringi dua tabuhan perkusi dan seruling. Ia tampil dengan kostum peri bewarna putih dan tanpa alas kaki, yang jadi trademark penyanyi berusia 20 tahun itu. "Saya sudah selalu menyanyi tanpa sepatu hak tinggi. Tanpa alas kaki saya merasa lebih dekat dengan tanah. Itu membuat saya lebih santai," kata Emmelie kepada pers sebelum

Pada tempat ke-2 dan ke-3 masing-masing Azerbaijan dan Ukraina. Sementara favorit lainnya, atlit ice-skating Norwegia Margaret Berger dengan I Feed You My Love menempati posisi ke empat.

Emmelie de Forest, Siegerin aus Dänemark *** All EBU pictures may be used for news-, media- and promotional use in connection with the 2013 Eurovision Song Contest only. Any publication must carry the shown copyright notice - EBU
Tim Denmark, Pemenang ESC Eurovision Song Contest 2013 di MalmöFoto: EBU

Yang Menang dan Yang Kalah

Peserta dari Yunani Koza Mostra dan Agathonas Iakovidis dengan "Alcohol Is Free" juga termasuk favorit. Akhirnya mereka meraih posisi ke enam. Yang berhasil masuk jajaran Top Ten juga termasuk Gianluca Bezzina dari Malta, seorang dokter anak yang dengan senyum simpatik dan karisma berjiwa muda. Lagunya "Tomorrow" berhasil merebut simpati publikum.

Sementara Inggris dengan Bonnie Tyler hanya menempati posisi belakang. Semua Grammy Awards dalam karir Tyler tidak bisa mengubah keputusan juri dan penonton. Setelah hasil buruk Engelbert Humperdincks tahun lalu, ini kembali jadi pukulan hebat bagi Inggris. Lebih berat lagi pukulan bagi Irlandia. Negara yang memimpin daftar kemenangan dalam sejarah ESC, dengan 7 kali menang, hanya menempati posisi juru kunci dengan tiga poin.

Lichter in der Arena in Malmö. DW/Suzanne Cords
Tatanan lampu panggung di Malmö ArenaFoto: DW/S. Cords

Kekecewaan Cascada

Lima negara donor European Broadcasting Union EBU, Perancis, Spanyol, Italia, Inggris dan Jerman yang sebagai "Big Five" otomatis masuk kualifikasi babak final, tidak menunjukkan hasil yang bagus. Harapan Jerman, Cascada dengan lagunya Glorious, hanya menempati posisi ke-21. Penyanyi Natalie Horler mengomentari hasil itu dengan tegar

"Tentu saja kami semua kecewa. Hasilnya agak sedikit konyol bagi Jerman. Saya yakin saya yang paling marah akan hasil ini, karena tentu saja saya yang berada di garis depan. Saya memperjuangkan ini untuk Jerman. Tapi saya harap, kalian semua tetap percaya kepada saya, dan walaupun demikian pekan itu (pekan selama ESC 2013-red) adalah pekan yang fantastis."

11 ribu orang menonton langsung pertunjukan final ESC 2013 yang berlangsung sekitar tiga jam di Malmö Arena dan sekitar 120 juta orang menonton lomba musik terbesar di dunia itu lewat televisi. Stasiun TV Swedia SVT menampilkan atraksi teknis yang menyulap panggung menjadi lampu yang gemerlap, pilar-pilar api dan gumpalan uap panas.

Dan dimana-mana beterbangan kupu-kupu ESC 2013 sebagai simbol kebebasan dan keindahan pada gambar. Atmosfir di Malmö nyata berbeda dibanding atmosfir ESC tahun lalu di Baku, yang diwarnai diskusi hak asasi manusia dan banyak pengawasan polisi, dan meredam kegembiraan fans.