1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demonstrasi Tetap Dilanjutkan di Teheran

15 Juni 2009

Senin (15/06) ratusan ribu pendukung Mir Hossein Mousavi mengadakan demonstrasi dengan damai di jalan-jalan ibukota Iran, Teheran. Padahal departemen dalam negeri telah menetapkan larangan berdemonstrasi.

https://p.dw.com/p/IAM5
Demonstrasi pendukung Mousavi di Teheran (15/06)Foto: AP


Milisi berhaluan keras Basij yang mendapat perintah langsung dari Garda Revolusi Iran menewaskan setidaknya satu orang dan melukai beberapa lainnya, ketika gedung kantor pusatnya diserbu demonstran yang memprotes hasil pemilu presiden. Seorang fotograf Iran kebetulan melihat sendiri kejadian penembakan tersebut, yang terjadi saat demonstrasi besar-besaran pendukung Mir Hossein Mousavi.

Ia menuduh pendukung Mahmud Ahmadinejad telah memanipulasi hasil pemilu. Suara tembakan juga terdengar di tiga wilayah lain di Teheran utara, yang menjadi lokasi tempat tinggal warga kaya. Demikian keterangan warga yang bermukim di daerah itu.

Tindakan Aparat Keamanan

Iran Demonstration in Teheran am 15.06.2009
Foto: Hadi Fatemi

Anggota aparat keamanan Iran kadang melepaskan tembakan ke udara selama demonstrasi berlangsung dua hari terakhir ini. Demonstrasi tersebut adalah huruhara terbesar yang terjadi sejak Revolusi Islam tahun 1979 lalu. Polisi juga menggunakan pentungan untuk memukul demonstran, yang melempari polisi dengan batu. Menurut seorang reporter kantor berita Reuters, pendukung Mousavi telah membentuk rantai manusia di luar gedung kantor milisi Basij, agar para demonstran dapat melalui daerah itu tanpa kesulitan.

Dengan menyerukan "Allahu Akbar" massa bergerak menuju Lapangan Revolusi, di mana Mousavi berbicara kepada pendukungnya melalui pengeras suara, dan mengangkat tanggannya sambil mengepalkan tinju sebagai tanda kemenangan. Aksi protes tersebut tetap berlangsung walaupun departemen dalam negeri telah menetapkan larangan. Itu juga menjadi jawaban bagi demonstrasi yang diadakan Ahmadinejad di Lapangan Azadi hari Minggu lalu (14/06), yang juga dihadiri sejumlah besar orang.

Dipuji Pendukungnya

Iran Demonstration in Teheran am 15.06.2009
Foto: Hadi Fatemi

Arakan pendukung Mousavi yang berjalan berbondong-bondong di jalan raya ibukota Teheran, panjangnya sampai beberapa kilometer. Mereka melambai-lambaikan bendera berwarna hijau, yang menjadi warna kampanye Mousavi. Mereka juga mengacung-acungkan foto Mousavi sambil berusaha membuat foto dengan telefon seluler. Suara Mousavi sendiri tertutup seruan para pendukungnya. Politisi berusia 67 tahun itu tampak tenang. Ia menyatakan siap, jika pemilu akan diulang lagi. Demikian laporan televisi pemerintah.

Ebrahim Yazdi, pemimpin Gerakan Kebebasan yang menjadi oposisi di Iran dan dilarang pemerintah mengatakan, serangan Ahmadinejad terhadap orang-orang yang menentangnya telah membuka "kotak Pandora", yang menyebabkan perbedaan pendapat dalam sistem negara sendiri dan pertentangan antara rakyat dan pemerintah.

Reaksi Inggris

Gordon Brown
PM Inggris Gordon BrownFoto: AP

Pemilu presiden di Iran juga menyebabkan kecemasan di negara-negara Barat. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menuntut pemerintah Iran untuk menjawab pertanyaan serius tentang jalannya proses pemilu Jumat lalu (12/06).

Di depan parlemen Inggris Brown mengatakan, "Iran adalah negara berdaulat yang patut kita hargai. Rakyat Iran adalah bangsa yang punya martabat dan berhak hidup dalam demokrasi. Oleh sebab itu rejim di Iran harus memberikan reaksi bagi pertanyaan-pertanyaan serius yang diajukan atas jalannya pemilu. Cara menjawab yang diberikan pemerintah bagi aksi protes yang layak dilakukan itu akan berdampak bagi hubungan Iran dengan negara-negara lain di dunia di masa depan."

ML/CS/rtr/afp