1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Debat Paket Penyelamatan Bagi Yunani

20 Juni 2011

Kreditor swasta tidak mau terlibat dalam paket penyelamatan berikutnya bagi Yunani tanpa bentuk ganti rugi yang jelas.

https://p.dw.com/p/11ffL
Foto: Fotolia/Michael Möller

Harian Perancis Les Echos menulis komentar atas sikap Jerman dalam masalah bantuan keuangan bagi Yunani :

"Rasa hampir panik yang dialami pasar keuangan dan politisi kembali hilang melalui pertemuan Jerman-Perancis. Jumat lalu, Nicolas Sarkozy kembali mencoba meyakinkan Angela Merkel di Berlin yang sudah mengancam tidak akan turut membantu Yunani. Adu kekuatan yang diperkirakan sebelumnya tidak terjadi. Realitanya, Jerman turut berperan besar dalam kekacauan yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Prinsip koalisi bagi negara tetangga kami ini sangat berbeda dengan sistem kami. Perhatian yang ditunjukkan terhadap uang publik juga legitim. Tetapi ketidaksepakatan dan perubahan di detik-detik terakhir dari politisi Jerman berharga sangat mahal."

Usaha mempertahankan rencana penyelamatan bagi Yunani ditanggapi oleh harian Swiss Neue Zürcher Zeitung :

"Optimisme kanselir Jerman bertolak belakang dengan skepsis banyak pakar anggaran rumah tangga yang ragu bahwa Yunani bisa diselamatkan tanpa restrukturisasi utang. Untuk mempersiapkan kekalahan, pemerintah Berlin berusaha menjual kesepakatan Jerman-Perancis sebagai kemajuan besar kepada keterlibatan sukarela kreditor swasta dalam paket penyelamatan yang kedua. Ini bukan kenyataannya. Karena tanpa kemungkinan adanya kompensasi, bank dan asuransi dengan dokumen Yunani yang beracun tidak akan berhenti dengan tuntutannya. Apalagi setelah bank sentral Eropa membela posisi mereka dengan argumen yang valid."

Tema Jerman dan krisis hutang juga dikomentari oleh harian Perancis Le Monde :

"Jerman tidak percaya, bahwa Yunani bisa melakukan kewajibannya. Dari Berlin terdengar komentar seperti, 'Apakah Anda percaya, mereka bisa membayar hutang dengan mengekspor minyak zaitun?'. Setelah dukungan sia-sia selama setahun, harus dipastikan, bahwa pemikiran ini tidak sepenuhnya salah. Di lain pihak, ada keyakinan, bahwa pemilih tidak akan menerima jika mereka harus membayar untuk kedua kalinya demi menyelamatkan bank-bank."

Harian Polandia Dziennik Gazeta Prawna juga menulis tentang paket penyelamatan bagi Yunani :

"Jika pembayar pajak Perancis dan Jerman bersedia membayar, karena bank mereka tanpa berpikir panjang membeli kredit Yunani, maka harus diakui sikap royal mereka. Tetapi pemerintah Polandia tidak boleh membuang-buang uang kami dan menawarkan dukungan keuangan bagi Yunani. Tidak sesuai dengan moral jika mendukung sikap sinis politisi dan bankir Euro dengan uang pembayar pajak Polandia. Ini tidak mengenai Yunani. Yang harus diselamatkan adalah bank-bank Eropa yang mengambil keputusan salah tentang pembelian surat berharga. 64 juta Euro pertama akan langsung diserahkan kepada bank Jerman dan Perancis. Paket penyelamatan bukanlah paket penyelamatan. Ini tidak akan menyelamatkan Yunani. Kita hanya membeli ketenangan untuk beberapa bulan."

Terakhir harian Jerman Frankfurter Allgemeine berkomentar tentang krisis mata uang Euro dan paket penyelamatan bagi Yunani :

"Paket bantuan mahal bagi negara Euro yang memiliki hutang berlebihan menandakan sebuah era baru. Kubu populis kanan dan nasionalis mendapat dukungan jika mereka mengutuk Yunani dan negara krisis lainnya. Terserah seperti apa bentuknya. Tetapi kanselir Jerman pun tidak seharusnya menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ia pegang. Karena dengan itu ia hanya membuat orang lain menentang politik Eropanya."

Vidi Legowo-Zipperer / afp / dpa

Editor : Hendra Pasuhuk