1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Deal Atom Iran Kemenangan Akal Sehat

Jamsheed Faroughi3 April 2015

Kesepakatan dalam konflik atom Iran adalah berita bagus untuk kawasan dan masyarakat internasional. Tapi apakah nantinya ini akan jadi solusi final, semua opsi masih terbuka. Perspektif Jamsheed Faroughi.

https://p.dw.com/p/1F2Ix
Bildergalerie Iran Atomverhandlung Schweiz Lausanne
Foto: Tasnim

Paling tidak, kesepakatan ini adalah berita baik. Tidak ada yang meragukan, bahwa sebuah kesepakatan dalam konflik atom adalah momen bersejarah, bukan cuma buat Iran dan kawasan Timur Tengah, tapi juga untuk masyarakat dunia. Tapi kesepakatan Lausanne tetap harus dicermati. Karena "biang keroknya" terletak pada rincian framework.

Namun harus diakui, deal yang tercapi di Swiss itu adalah simbol kemenangan dari akal sehat. Sebab amat sering perundingan raksasa berkepanjangan terkait konflik atom Iran, berubah menjadi permainan poker. Tawarannya adalah solusi kemenangan bagi kedua pihak yang terlibat sengketa atau semua kalah.

Harus diakui, tema konflik atom Iran adalah sebuah permainan poker serius terkait masalah dan dampak yang sulit diramalkan bagi politik global. Pentingnya perundingan bukan hanya untuk Iran, ditunjukkan dari hadirnya para tokoh politik puncak dunia yang dikenal dengan kelompok 5 plus 1, yang menyisihkan waktu cukup panjang di Swiss.

Terutama menlu AS, John Kerry dan menlu Iran, Mohammed Javad Zarif tahu persis, perundingan sepanjang apapun harus digelar hingga mencapai sebuah kesepakatan. Sebab solusi diplomatis sengketa atom dengan Iran akan jadi sukses politik luar negeri dari presiden Barack Obama.

Bagi penguasa Iran, perundingan kali ini juga amat penting untuk eksistensinya. Pasalnya, ekonomi lokal ambruk akibat sanksi. Juga saat ini muncul ancaman pecahnya perang dengan aliansi Arab yang dipimpin Arab Saudi. Semua faktor menekan Teheran untuk menyetujui sebuah deal.

Deutsche Welle Persische Redaktion Jamsheed Faroughi
Jamsheed Faroughi kepala redaksi Farsi DW.Foto: DW/P. Henriksen

Namun harus disadari, pekerjaan yang sebetulnya dimulai saat ini, setelah kesepakatan framework tercapai. Sebab kesepakatan Lausanne adalah sebuah peluang yang harus diwujudkan bersama. Pasalnya para penentang kuat kesepakatan ini, khususnya Israel, punya waktu selama 3 bulan untuk kembali menihilkan hasil perundingan.

Juga kekuatan regional seperti Arab Saudi, Turki dan Mesir serta kelompok garis keras di Iran tidak menghendaki kesepakatan semacam itu. Sebab, solusi konflik atom akan berarti mendekatkan kembali Teheran dengan Washington. Ini akan mendorong Iran kembali berkiprah di tatanan politik dunia. Hal inilah yang hendak dicegah oleh penentang kesepakatan atom.

Artinya, kesepakatan dalam konflik atom yang dinantikan sejak 12 tahun itu harus secepat mungkin diwujudkan jadi kesepakatan final. Pasalnya, penentang solusi damai amat banyak dan memiliki kekuatan besar.