1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

David Petraeus : Kasus Benghazi dan Perselingkuhan

Silke Hasselmann12 November 2012

Kongres AS akan memeriksa latar belakang serangan terhadap konsulat AS di Benghazi. Direktur CIA Petraeus dianggap sebagai tokoh kunci. Namun, setelah mundur ia tidak lagi menjadi saksi wajib.

https://p.dw.com/p/16hBS
Foto: Reuters

Dianne Feinstein adalah pimpinan komisi dinas rahasia di Senat dan salah satu perempuan paling berpengaruh di Washington. Berdasarkan hukum yang belaku, FBI harus menginformasikannya begitu ada "perkembangan penting dalam bidang keamanan nasional". Namun, Feinstein harus mengetahui dari media, bahwa FBI telah menyelidiki direktur CIA selama berbulan-bulan. Ini adalah kesalahan besar, ujar Feinstein kepada FoxNews. "Setidaknya saya tahu seseuatu, sehingga saya bisa menyiapkan sebuah rencana. Dalam kasus Petraeus saya tidak punya kesempatan untuk itu."

Kasus perselingkuhan dengan penulis biografi

Belum semua terungkap dalam kasus Petraeus. Selama ini media-media AS melaporkan berdasarkan sumber anonim dari FBI, bahwa penyidikan telah berlangsung selama empat bulan. Seorang pekerja wanita dari komando pusat militer di Tampa yang dulu pernah dipimpin oleh David Petraeus, mencari bantuan ke FBI setelah menerima email ancaman dari penulis biografi Petraeus, Paula Broadwell. Kemudian Broadwell terungkap sebagai kekasih gelap David Petraeus. Hubungan apa yang dimiliki perempuan dari Tampa dengan sang mantan jenderal tersebut masih belum jelas. Kabar yang beredar adalah, Broadwell merasa tersaingi dalam hubungannya dengan Petraeus oleh perempuan tersebut.

Paula Broadwell mit ihren Buch All In
Paula BroadwellFoto: AP

Tiga minggu yang lalu, FBI memaparkan penemuannya tentang David Petraeus. Namun, kedua pihak sepertinya sepakat untuk tidak mengungkapnya hingga pemilihan presiden AS usai digelar. Baru pada hari Selasa (6/11), FBI menginformasikannya kepada direktur dewan dinas rahasia nasional James Clapper. Rabu (7/11), baru Gedung Putih diberi kabar dan sehari setelahnya Presiden Barack Obama. Kemudian, barulah Petraues mengajukan pengunduran dirinya kepada Obama.

Berbagai spekulasi pemilihan waktu pengunduran diri

Namun, runtutan kejadian ini mengundang skepsis di kalangan pengamat. Beberapa anggota kongres tidak yakin, bahwa presiden AS tidak mengetahui kasus Petraeus selama berbulan-bulan. Tidak kalah anehnya, bahwa CIA tidak mengetahui tentang perselingkungah Petraeus di tahun 2011. Dulu, Petraeus harus melewati pemeriksaan keamanan rutin, karena presiden Obama mengangkatnya menjadi direktur CIA. Washington Post memberitakan, Petraeus yang terkesan memiliki citra bersih ini, sudah sejak lama dituduh terlibat perselingkuhan dengan wanita lain.

Barack Obama verkündet Petraeus als Nachfolger
Barack Obama dan PetraeusFoto: picture-alliance/dpa

Berbagai spekulasi muncul. Salah satu teori mengatakan, Gedung Putih sudah lama mengetahuinya dan ingin memanfaatkannya sekarang, agar Petreaus 'melindungi' presiden Obama. Pekan ini, anggota parlemen akan mencari tahu mengapa pemerintahan Obama tidak mengerahkan petugas keamanan yang cukup di Benghazi, walau telah ada peringatan selama berbulan-bulan. Dan juga mengapa para pekerja konsulat tidak mendapat bantuan pada tanggal 11 September, padahal konsulat diserang teroris selama tujuh jam. Duta besar AS bagi Libya, Chris Stevens tewas dalam serangan tersebut. Menurut CIA, mereka tidak sekali pun menolak permohonan bantuan. Hingga kini belum jelas, peran apa yang dimiliki Presiden Obama dalam insiden ini. Agar tidak harus memberi kesaksian palsu yang merugikan CIA, Petraeus memilih untuk mengungkap kasus perselingkuhannya. Namun, spekulasi ini dibantah beberapa pengamat lain. Menurut mereka, pengunduran diri karena perselingkuhan ini bertujuan agar bekas direktur CIA bisa menolak bersaksi tentang latar belakang yang kemungkinan 'penuh dengan kesalahan'.

Pemeriksaan Kongres butuh kesaksian Petraeus

Senator Republik Lindsey Graham dari komisi militer, saat ini tidak bisa menemukan kaitan antara mundurnya Petraeus dengan pemeriksaan kongres. Namun, berbicara dengan stasiun televisi CBS, ia menuntut: "Ada empat warga AS meninggal di Benghazi dan sebelumnya terjadi kegagalan pengamanan nasional. Saya tidak tahu bagaimana kita bisa mengetahui apa yang terjadi sebelumnya, saat itu dan setelah serangan teror tersebut tanpa kesaksian jenderal Petraeus."