1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kami Tidak Takut Lawan Teror

ap/as (berbagai sumber)15 Januari 2016

Pasca ledakan dan penembakan di sarinah, kampanye damai dan melawan terorisme disuarakan masyarakat. Di Jakarta digelar aksi damai, sementara di media sosial, marak kampanye menentang aksi teror.

https://p.dw.com/p/1HeFo
Indonesien Nach den Bombenanschlägen in Jakarta
Foto: picture-alliance/dpa/Roni-Bintang

Sehari setelah serangan di Sarinah, Thamrin, warga Jakarta berduyun-duyun turun ke jalan hari Jumat (15/01) dalam aksi "Kami Tidak Takut". Aksi ini adalah inisiatif sejumlah individu warga Jakarta yang prihatin atas aksi terorisme yang terjadi di depan gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta. Gerakan ini terbuka dan bersifat spontan.

Dalam pernyataannya, para pegiat aksi menyebutkan: sebagai warga Jakarta, mereka tergerak untuk membela kotanya, mempertahankan tempat tinggalnya dari upaya sekelompok pengecut yang ingin menghancurkan fondasi kehidupan jakarta, dengan cara menebar ketakutan dan kebencian, lewat aksi teror yang terjadi di Jalan MH. Thamrin, Kamis(14/01/2016) siang.

Bersamaan dengan itu, peserta aksi juga menyampaikan rasa duka cita atas jatuhnya korban jiwa. Ungkapan belasungkawa disampaikan kepada keluarga korban atas kehilangan orang-orang yang mereka cintai.

"Kami Tidak Takut", adalah gerakan yang ingin mempertahankan kota ini dari gelombang kebencian yang coba dibawa oleh para teroris.

Medsos bergerak

Aksi serupa juga marak di media sosial. Di facebook maupun twitter, seruan serupa pun sangat marak. Selain menyuarakan gerakan solidaritas menentang terorisme, netizen juga berlomba menunjukkan kepada teroris, bahwa mereka telah gagal dalam meneror warga. Beberapa netizen sibuk membagikan gambar tukang sate yang tampak santai berjualan meski terjadi ledakan. Padahal posisinya tak jauh dari terjadinya ledakan. Demikian pula dengan para pedagang asongan lainnya yang tampak tetap tenang:

Tak jarang cuitan pengguna medsod mengundang senyum. Pengguna medsos 'meledek' pembuat teror lewat meme:

Posting berikut ingin menunjukkan bahwa teroris salah jika menganggap tujuannya menakut-nakuti warga berhasil:

Di luar itu, ketimbang memberi perhatian besar pada para teroris, warga dunia maya mlah sibuk mengomentari hal-hal lain. Misalnya soal ketampanan polisi yang berjibaku melawan teroris:

...dan tagar pun bergeser jadi #KamiNaksir.