1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Jerman Kewalahan Selamatkan Dana Pensiun

Helen Whittle
19 Maret 2024

Penyusutan jumlah penduduk dan angkatan kerja ikut memangkas dana pensiun di Jerman. Demi mengamankan pensiun di masa depan, pemerintah berniat mencari uang tambahan di pasar saham. Tapi cara ini dikritik tidak efektif.

https://p.dw.com/p/4drj4
Mata uang Euro
Ilustrasi dana pensiun di JermanFoto: Frank Hoermann/SVEN SIMON/picture alliance

Sistem pensiun di Jerman, yang dibentuk sejak tahun 1889, berbasis pada kontrak antargenerasi, di mana angkatan kerja saat ini membayarkan dana pensiun generasi sebelumnya.

Tapi, masalah muncul ketika penyusutan demografi memangkas jumlah dana pensiun yang dibayarkan. Saat ini, generasi Baby Boomer berbondong-bondong mencapai usia pensiun. Artinya, hilang generasi yang selama ini menopang populasi dengan tingkat kelahiran yang tinggi.

Pada awal dekade 1960an, seorang pensiun masih ditopang oleh enam tenaga kerja aktif. Saat ini, rasio tersebut berkurang menjadi dua berbanding satu, itu pun dengan tren yang terus menurun. Lantas, apakah dana pensiun di Jerman tidak lagi cukup?

Beban anggaran untuk menopang sistem pensiun mencapai 127 miliar Euro pada 2024, sepertiga dari nilai belanja tahunan pemerintah. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2050.

Pada saat yang sama, pensiunan merupakan kelompok pemilih yang semakin besar dan terus bertambah. Tidak heran jika dana pensiun menjadi isu sensitif bagi partai-partai politik.

Saat ini, pemerintahan koalisi tiga partai sudah mengumumkan tidak akan memotong dana pensiun, meningkatkan iuran pensiun atau menaikkan usia pensiun melampaui usia 67 tahun seperti yang sudah direncanakan mulai tahun 2029.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Kapital lintas generasi

Untuk menambah dana pensiun, Menteri Keuangan Christian Lindner dari Partai Liberal Demokrat, FDP, menghidupkan kembali gagasan lama untuk menginvestasikan duit negara di pasar saham demi mendapat keuntungan.

Dana senilai 12 miliar Euro itu nantinya dikelola oleh yayasan independen bernama "Generation Capital," yang akan membeli saham "berorientasi keuntungan dan telah terdiversifikasi secara global," serta menanam kembali keuntungan untuk kemaslahatan umum.

"Selama lebih dari satu abad, peluang yang ditawarkan oleh pasar modal diabaikan begitu saja oleh pemerintah. Sekarang kami berinvestasi untuk masa depan masyarakat,” tulis Lindner di X, sebelumnya Twitter.

Menurut rencana, modal awal sebesar 12 miliar Euro akan ditambah setiap tahun sebesar 3 persen. Pada pertengahan tahun 2030an, dana investasi publik sudah harus mencapai setidaknya 200 miliar Euro untuk menopang skema pensiun menurut undang-undang.

Kritik dari oposisi

Oleh partai oposisi, Uni Kristen Demokrat, CDU, rencana investasi dana pensiun dinilai tidak efektif. Axel Knoerig, wakil komisi ketenagakerjaan dan sosial di parlemen Jerman, mengatakan bahwa reformasi "tidak akan bisa menjamin dana pensiun secara jangka panjang," dan sebaliknya akan "menuntut iuran yang lebih besar di masa depan dan dengan begitu menambah beban angkatan kerja," kata dia.

Namun begitu, CDU tidak menolak gagasan menginvestasikan modal di pasar saham demi menambah dompet pensiun. Knoerig sebaliknya mengritik rencana pemerintah, "tidak akan menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk mencegah munculnya beban utang tambahan." Berinvestasi di pasar saham juga bukan tanpa risiko, imbuhnya.

Tapi menurut Kementerian Keuangan Jerman, pemerintah akan membentuk "bemper keamanan" untuk melindungi aset yayasan. German Equities Institute memperkirakan, dana investasi yang disebar luas rata-rata mencetak keuntungan antara enam hingga delapan persen per tahun. Adapun Christian Lindner mengaku pihaknya menaksir "lebih dari tiga atau empat persen" laba tahunan.

Usia Bukan Penghalang untuk Menari Akrobatik

Bagaimana jika dana pensiun tidak cukup?

Angka terbaru dari Dana Pensiun Jerman menunjukkan bahwa 61 persen pensiunan menerima kurang dari 1.200 Euro netto per bulan. Satu dari tiga pensiunan menerima kurang dari 750 Euro netto.

Perempuan di Jerman tercatat menerima pensiun yang jauh lebih rendah atau tidak menerima sama sekali. Hal ini disebabkan karena banyak yang melakoni pekerjaan berupah rendah atau lamanya masa pembaktian sebagai ibu rumah tangga.

Bagi pengangguran, tidak mudah untuk kembali pasar tenaga kerja setelah absen selama bertahun-tahun. Bagi banyak orang, uang pensiun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka terpaksa bekerja untuk menambah dana pensiun atau menerima tunjangan sosial dari negara.

Sahra Wagenknecht, mantan politisi Partai Kiri yang tahun ini mendirikan partai populisnya sendiri BSW, telah mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk berkampanye mengenai topik jaminan pensiun pada pemilu mendatang.

"Kurangnya dana pensiun bisa jadi adalah masalah sosial terbesar masa ini," kata Sahara Wagenknecht. Partai baru yang dibentuknya memang mengincar kelompok pensiunan sebagai target terbesar. Menurutnya, banyak pensiunan yang terpaksa menombok meski telah berkontribusi selama beberapa dekade, hal ini seyogyanya dianggap sebagai sebuah "skandal sosial politik."

Pemerintah Jerman saat ini memperkirakan, iuran dana pensiun akan meningkat ke level 20 persen mulai tahun 2028 dan memuncak di kisaran 22 persen pada 2035. Saat ini, iuran untuk dana pensiun di Jerman adalah 18,6 persen dari gaji bruto per bulan. Dana ini dibayarkan secara talangan oleh tenaga kerja dan perusahaan.

rzn/hp