Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu (16/12) menambahkan hidangan couscous ke daftar Warisan Budaya Takbenda.
Terlepas dari beberapa perbedaan, Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Mauritania bergabung mengusung kecintaan hidangan mereka dan mendaftarkannya ke UNESCO. Selain couscous, terdapat tarian Budima Zambia, destival kuda dan anggur Spanyol, budaya jajanan Singapura, dan pendatang baru lainnya dalam daftar warisan takbenda UNESCO.
"Tradisi menentukan kami. Perbedaan kami tidak penting, kami adalah satu. Pengetahuan, praktik, dan tradisi yang terkait dengan persiapan dan konsumsi couscous baru saja tertulis di daftar warisan takbenda," kata badan PBB itu di media sosial.
Memberikan selamat kepada keempat negara tersebut, UNESCO menyebutnya sebagai "contoh kerja sama internasional."
"Ini adalah kesempatan untuk merayakan budaya, merayakan keberagaman dan terutama untuk merayakan semua hal yang menyatukan kita," tambahnya.
-
Yang Baru Masuk Daftar Warisan Budaya Non Benda UNESCO
Pencak Silat
UNESCO menetapkan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda. Pencak Silat dari Indonesia dan Silat dari Malaysia menjadi bagian dari 35 tradisi yang ditambahkan ke dalam daftar warisan budaya tak benda.
-
Yang Baru Masuk Daftar Warisan Budaya Non Benda UNESCO
Mongolia: Airag
Airag adalah minuman fermentasi bergizi yang terbuat dari susu kuda. Dibuat dengan mengocok susu segar dengan ragi di dalam tas kulit sapi, yang disebut khokhuur. Minuman ini punya peran sentral dalam diet Mongolia, sekaligus memiliki makna simbolis yang mendalam bagi para penggembala. Teknik tradisional untuk membuat Airag telah diwariskan selama ribuan tahun.
-
Yang Baru Masuk Daftar Warisan Budaya Non Benda UNESCO
Thailand: Pijat tradisional
Pijat Nuad Thai adalah bagian penting dari perawatan kesehatan tradisional Thailand. Nuad Thai melibatkan manipulasi fisik tubuh untuk menyeimbangkan kembali energi pasien, dan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh penghambatan aliran energi. Tradisi ini berakar pada masyarakat petani kuno Thailand.
-
Yang Baru Masuk Daftar Warisan Budaya Non Benda UNESCO
Ethiopia: Selebrasi pembaptisan
Selebrasi merayakan pembaptisan Yesus di Ethiopia penuh warna-warni. Menjelang upacara utama, jemaat menggotong Tabot, peti replika Tabut Perjanjian, ke air sebelum menghadiri kebaktian. Di pagi hari, Tabot dikembalikan ke gereja, diiringi dengan nyanyian dan perayaan meriah.
-
Yang Baru Masuk Daftar Warisan Budaya Non Benda UNESCO
Austria, Yunani, Italia: Rute migrasi gembala
Setiap musim semi dan musim gugur, para penggembala membawa ribuan hewan di sepanjang rute migrasi melalui Mediterania dan Pegunungan Alpina. Gembala dan anjing-anjing pembantu menggiring kawanan domba dari pagi sampai senja, melintasi dataran dan gunung. Awal dan akhir perjalanan ini ditandai dengan perayaan besar, juga untuk meneruskan praktik ini ke generasi berikutnya.
-
Yang Baru Masuk Daftar Warisan Budaya Non Benda UNESCO
Iran: Memainkan dan membuat Dotār
Alat musik dua senar ini punya makna budaya penting di wilayah Dotār di Iran. Dimainkan di pesta pernikahan dan upacara ritual lainnya, pemain menggunakan instrumen ini untuk menceritakan kisah tepik, historis, dan tentang sejarah etnis maupun identitas komunitas mereka.
-
Yang Baru Masuk Daftar Warisan Budaya Non Benda UNESCO
Turkey: Tradisi lomba memanah
Di Turki, tradisi panahan dilakukan dengan menunggang kuda atau tanpa kuda. Busur dan panah dihiasi dengan kaligrafi dan ornamen lainnya. Desain busurnya memainkan peran penting dalam tradisi. Pemanah Turki terus mengadaptasi tradisi ini agar tetap relevan dengan zaman: dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar perempuan juga ikut dalam lomba memanah. (hp/gtp)
Penulis: Kristie Pladson
Selain terbuat dari gandum, couscous juga bisa dibuat menggunakan jagung atau millet yang ditumbuk menjadi semolina. Kemudian digulung menjadi bola-bola kecil, direndam, dan dikukus berulang kali.
Meskipun rasanya hambar, couscous disajikan dengan berbagai makanan lezat lainnya seperti semur pedas, daging, ikan, atau sayuran, yang membuat hidangan tersebut semakin nikmat.
Couscous juga biasa disebut seksu, kusksi, atau kseksu yang merupakan makanan pokok di sejumlah negara, dan kerap kali disamakan dengan nasi atau mi di beberapa negara Asia.
(ha/rap)