1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Clinton Menang, Trump Rangkul Pendukung Sanders

8 Juni 2016

Hillary Clinton mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang maju ke pencalonan pemilu presiden Amerika Serikat. Kini ia berhadapan dengan Donald Trump yang berusaha menjaring simpati dari pendukung Bernie Sanders.

https://p.dw.com/p/1J2J5
Boldkombo Hillary Clinton Donald Trump Emotionen
Hillary Clinton dan Donald TrumpFoto: Getty Images/AFP/M. Ngan

Hillary Clinton mendeklarasikan kemenangan dalam nominasi bakal calon presiden Partai Demokrat. Ia menjadi perempuan pertama dalam sejarah yang sukses menyabet pencalonan menuju Gedung Putih.

Kemenangan Clinton dipastikan menyusul hasil pemilihan di negara bagian New jersey. Berkat perolehan suara tambahan tersebut Clinton berhasil mencapai batas minimal delegasi demi mengamankan nominasi. "Malam ini menyempurnakan sebuah perjalanan yang luar biasa, perjalanan yang benar-benar panjang," ujarnya.

Namun pertarungan belum berakhir. Pesaing Clinton, Bernie Sanders bersumpah akan berjuang hingga penghabisan. Kendati tidak akan mengubah hasil akhir, Clinton terancam dipermalukan di sejumlah negara bagian, termasuk Kalifornia yang menyimpan suara terbesar.

"Entah anda mendukung saya atau senator Sanders atau calon Republik, kita harus bekerjasama demi Amerika yang lebih baik, lebih kuat dan lebih adil. Terutama menjelang pertarungan (pemilu kepresidenan) yang akan datang, kita harus mengingat hal-hal yang menyatukan kita," tukas Clinton dalam pidato kemenangannya.

Ia mengimbau pemilih Sanders untuk bergabung dan merebut Gedung Putih. Jika Clinton banyak merebut suara pemilih tua yang ingin melanjutkan kebijakan Presiden Barack Obama, Sanders sebaliknya mendominasi pemilih muda dengan program sosial yang lebih progresif.

Infografik US-Vorwahlen Gewinner Stand 06.06.2016 Englisch

Kemenangan Clinton sontak ditanggapi Presiden Obama dengan memberikan ucapan selamat. "Kampanye historisnya menginspirasi jutaan dan melanjutkan perjuangannya demi keluiarga kelas menengah dan anak-anak," tulis Obama lewat situs Gedung Putih.

Kini Clinton menggerakkan mesin kampanye nya untuk melawan calon Partai Republik, Donald Trump. "Melihat temperamennya dia tidak siap buat menjadi presiden dan panglima tinggi militer," ujar Clinton.

Trump sebaliknya berusaha mendulang simpati dari pemilih Sanders yang kecewa. "Untuk semua pemilih Sanders yang terisisih oleh sistem manipulatif dengan delegasi super, kami menyambut kalian dengan tangan terbuka," tukasnya.

rzn/hp (rtr,ap)