1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Clinton: Cina Juga Siap "Tekan" Korea Utara

17 April 2012

Menteri luar negeri AS Hillary Clinton mengatakan, Cina dan negara-negara adidaya lainnya akan mendukung "konsekuensi lanjutan" bagi Korea Utara.

https://p.dw.com/p/14f2J
Foto: AP

Jepang dan negara lain yang bernegosiasi dengan Korea Utara dalam usaha menghentikan program nuklirnya mengutarakan kekhawatiran mereka, bahwa pemerintah di Pyongyang tetap akan menjalankan uji coba senjata nuklir menyusul kegagalan peluncuran roket pekan lalu.

Dukungan penting Cina

"Kami semua sepakat, termasuk Cina, bahwa akan ada konsekuensinya jika mereka meneruskan aksi provokasi berikutnya," ujar menlu AS Hillary Clinton kepada wartawan saat ditanya apakah Cina akan mendesak Korea Utara untuk tidak melakukan uji coba nuklir.

Cina dianggap sebagai negara paling berpengaruh bagi Korea Utara, diantara enam partai yang terlibat dalam negosiasi. Selain Cina dan Korea Utara, negara lain adalah Amerika Serikat, Rusia dan Korea Selatan.

Harapan akan haluan baru Kim Jong-Un

Clinton menambahkan, "Kami berusaha memastikan, bahwa pemimpin baru Korea Utara mendengar seruan dunia internasional yang tidak akan menghargai sikap provokatifnya." PBB telah menyampaikan pesan jelas kepada Korea Utara, akan ada "konsekuensi" bagi aksi tersebut.

Clinton juga berharap, bahwa Kim Jong-Un akan mempersiapkan Korea Utara menuju jalur baru, walau telah memerintahkan peluncuran rudal. "Pemerintah Korea Utara harus meninjau kembali kebijakan mereka, berhenti melakukan aksi provokatif, membuka diri terhadap dunia, memberi pendidikan bagi warganya, memberi makan warganya, lebih mementingkan nasib rakyat daripada memenuhi ambisi mereka untuk menjadi negara adidaya nuklir dan bergabung kembali dengan dunia internasional."

PBB telah jatuhkan sanksi

Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan sanksi lebih keras bagi Korea Utara atas peluncuran roket, yang disebut negara barat sebagai tameng uji coba senjata rudal. Dewan juga memperingatkan akan memberikan sanksi baru, jika Korea Utara mengadakan uji coba nuklir.

Para pejabat dan pengamat dari Jepang dan Korea Selatan mengatakan, tampilan satelit menunjukkan, bahwa persiapan di kota Punggye-ri Korea Utara, dimana ledakan nuklir terjadi di tahun 2006 dan 2009, menandakan uji coba nuklir bisa terjadi dalam kurun waktu dekat.

Vidi Legowo-Zipperer (afp, rtr)