1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Citra Jerman Positif di Mata Dunia

Stephanie Höppner28 Mei 2013

Citra Jerman di seluruh dunia amat positif. Terutama Perancis dan Inggris menghargai Jerman. Bagi Jerman yang kritis terhadap dirinya sendiri, ini sulit dimengerti.

https://p.dw.com/p/18eje
2012_10_31_PT_SoGehtDeutschland.psd
Foto: DW

Banyak warganya memakai kaos kaki putih dengan sepatu sandal dan baru tertawa jika orang lain membuat kebodohan. Daftar kesan tentang warga Jerman panjang. Selain klise-klise itu, sejak krisis Euro, Jerman juga berjuang menghadapi antipati. Harian-harian asing memuat foto Kanselir Merkel dengan kumis Hitler, untuk mengungkap kemarahannya seputar politik penghematan Merkel.

Padahal citra Jerman jauh lebih baik, seperti hasil studi stasiun siaran Inggris BBC. Sekitar 26 ribu orang di 25 negara di dunia ditanyai pendapatnya tentang 16 negara dan Uni Eropa. Hasilnya: 59 persen responden menilai pengaruh Jerman "sebagian besar positif". Jerman dalam studi itu menempati posisi teratas, disusul Kanada dan Inggris. Pada ranking terakhir, Iran dan Pakistan.

Sandalen mit Socken und kurzer Hose sind am 21.07.2011 in Schöppenstedt (Landkreis Wolfenbüttel) zu sehen. Foto: Tobias Kleinschmidt
Klise pakaian santai warga Jerman, kaos kaki putih dan sepatu sandalFoto: picture-alliance/dpa

Mengapa Nilai Jerman Bagus?

Alasannya hanya bisa dispekulasi, kata Sam Mountford Direktur GlobeScan kepada DW. Institut Jajak Pendapat itu menggelar studi atas tugas BBC. "Apa yang bisa kami katakan, bahwa negara-negara yang mendapat nilai bagus dalam studi itu makmur, stabil dan demokratis."

Terutama Jerman disukai di Eropa. 81 persen warga Perancis dan 78 persen warga Inggris menilai Jerman positif. Hanya negara yang dilanda krisis, Yunani, memberi nilai buruk bagi Jerman. Juga di India dan Pakistan, citra Jerman cenderung biasa saja.

Heidi Klum arrives at the 69th Annual Golden Globe Awards Sunday, Jan. 15, 2012, in Los Angeles. (AP Photo/Chris Pizzello)
Model asal Jerman Heidi KlumFoto: dapd

Terutama nilai bagus dari Inggris mengejutkan, karena puluhan tahun pasca berakhirnya Perang Dunia II, citra Jerman di Inggris Raya diragukan. Tapi perubahan ini bisa dilihat terlepas dari jajak pendapat BBC. Misalnya koran kuning "Sun", awal tahun ini menyebutkan 10 alasan mengapa orang mencintai Jerman: Selain model Claudia Schiffer dan Heidi Klum, koran kuning itu menghargai merk mobil produk Jerman seperti Audi, VW, Mercedes, pesta Oktoberfest dan pemenang turnamen tenis Wimbledon Boris Becker. Bagi Mountford, perbaikan citra Jerman itu terutama faktor alami ekonomis. "Inggris melihat stabilitas yang ditawarkan Jerman untuk zona Euro. Dan itu juga kepentingan Inggris."

Pengaruh Even Besar

Bagi Jürgen Block, ketua perhimpunan Jerman untuk Pemasaran Kota (BCSD), posisi puncak Jerman juga dipengaruhi faktor-faktor emosional. "Di mana Jerman menjadi lebih disukai, juga karena melalui even-even besar, Expo 2000 di Hannover, kejuaraan sepak bola dunia, kami berpeluang menampilkan diri secara positif untuk jangka waktu panjang." Selain itu perubahan citra Jerman menimbulkan rasa ingin tahu.

Terutama Berlin dengan berbagai klub dan cafe di antara warga muda Amerika, Eropa dan Israel punya status istimewa. Yang lainnya menghargai sisi kenyamanan Jerman. Tidak hanya pasar-pasar Natal terkenal di Dresden dan Nürnberg menjadi favorit tamu asing, juga pasar Natal kecil seperti di Esslingen atau Goslar berkembang menjadi atraksi turis. Jumlah kamar inap tamu asing terus meningkat.

aten Caption Ein Neuwagen von Volkswagen - ein New Beetle Cabrio - wird am 14.03.2013 in der Autostadt von VW in Wolfsburg (Niedersachsen) in einem Auslieferungsturm für den Kunden mit einem vollautomatischen Aufzug aus dem Turm genommen und in das Auslieferungszentrum gebracht.
Produk otomotif Jerman mendunia, salah satunya VW BeetleFoto: picture-alliance/dpa

Jerman Mulai Menyukai Dirinya

"Citra bagus itu tentu juga ditandai, di mana kami sendiri tidak lagi memandang kritis bangsa kami, negara kami, masyarakat kami. Siapa yang menyukai dirinya sendiri, juga akan disukai yang lain," jelas Block. Tapi pandangan positif Jerman terhadap negaranya sendiri masih tetap sulit. Menurut riset Universitas Köln, warga Jerman tergolong amat kritis terhadap diri sendiri.

Penulis AS Eric T. Hansen dalam bukunya "Planet Germany. Sebuah ekspedisi ke negara asal Toast-Hawai" menyebutkan, "Warga Jerman tidak tahu siapa mereka. Jika mereka melihat dirinya sendiri, mereka melihat rakyat provinsial yang disudutkan orang lain. Saya melihatnya sebagai kekuatan ekonomi terpadu yang dihargai di seluruh dunia."