1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Mengubah Dunia

26 Januari 2007

Dalam 2 tahun Cina akan menjadi negara pengekspor terbesar. Apakah yang harus dilakukan Eropa?

https://p.dw.com/p/CP9P
Industri otomotif Cinapun berkembang dengan pesat
Industri otomotif Cinapun berkembang dengan pesatFoto: AP

Sebenarnya sederhana sekali: dalam panggung dunia, yang berperan adalah dinamika dan volume. Dinamika serta besarnya Cina dalam 2 dekade terakhir ini telah memberikan negara itu peran yang besar dalam perubahan global. Sejak tahun 1978 negara ini telah menggandakan produk sosialnya setiap tujuh tahun. Cina mempunyai cadangan keuangan terbesar di dunia. Bank Dunia memperkirakan bahwa sampai tahun 2030 Cina akan mempunyai andil sebesar 25 sampai 30 persen dalam perkembangan ekonomi dunia. Dalam bidang politik dunia Cina akan menjadi pemain yang sangat penting-baik sebagai penyebab masalah, maupun sebagai penolong dalam mencari pemecahannya. Hal ini paling tidak diramalkan oleh Professor Messner, pemimpin Institut Jerman untuk Bantuan Pembangunan.

"Pertama- tama yang penting adalah bahwa orang sadar, ini mengenai suatu aktor politik yang tidak dapat diacuhkan begitu saja. Di masa depan hubungan dengan Cina akan menjadi sepenting hubungan transatlantik. Kedua, kita harus melihat, bahwa semua negara-negara Eropa dibandingkan dengan Cina, dan juga dengan Amerika Serikat, merupakan negara-negara kecil dengan potensi kekuatan yang terbatas, yang hanya mempunyai pengaruh kecil di dunia internasional. Kita butuh Eropa dan sebuah politik luar negeri Eropa untuk dapat bekerja sama dengan suatu aktor politik yang besar secara efektif dan efisien.“

Tetapi bagaimana cara dunia menangani kemajuan Cina? Dalam sejarah dunia, kemajuan menjadi kekuatan besar jarang terjadi tanpa konflik dan perselisihan karena negara-negara yang karena ini relatif kehilangan kekuasaan, akan sulit untuk menerimanya begitu saja. Mereka pasti mencoba mempertahankan posisinya. Dirk Messner melihat sebuah risiko besar dalam dekade-dekade mendatang. Tetapi ia juga mempunyai saran-saran konstruktif.

"Oleh karena itu penting untuk mengembangkan strategi-strategi, terutama di dalam bidang, di mana kita mempunyai persamaan kepentingan dan di mana kita dihadapkan dengan tantangan yang sama. Contohnya dalam bidang perubahan iklim. Cina sendiri sangat terkena dampak perubahan iklim dan dirugikan dalam bidang ekologi. Tetapi Cina juga merupakan salah satu penyebab perubahan iklim. Dalam bidang ini, Eropa dan Cina dihadapkan tantangan yang sama dan kerja sama dapat dibangun. Kita harus menemukan aspek semacam ini dan mulai bekerja sama.“

Terlepas dari besarnya kekuatan ekonomi Cina, terlepas dari hebatnya cadangan devisa Cina dan terlepas dari ambisi-ambisi mahal seperti program ruang angkasa, sampai sekarang negara ini masih menjadi penerima bantuan dari Lembaga Bantuan Pembangunan Jerman. Di Jerman semakin banyak suara yang menuntut dihentikannya bantuan pembangunan ini. Dirk Messner membela Cina. Menurutnya, disamping pemberantasan kemiskinan, Lembaga Bantuan Pembangunan mempunyai tugas lain.

"Kita harus menangani beberapa masalah istimewa dengan negara-negara yang bukan anggota OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan), dengan negara-negara berkembang, karena jika tidak masalah-masalah itu tidak akan dapat terpecahkan. Hal ini juga berlaku untuk masalah iklim. Masalah iklim tidak akan terpecahkan tanpa Cina dan juga India. Dan jika masalah ini tidak terpecahkan karena tidak ada kompromi dengan Cina dan India, maka kemiskinan di Afrika akan terkena dampaknya. Karena ini juga berhubungan dengan kurangnya bahan pangan. Jadi kerja sama dengan Cina dan India dalam permasalahan global sangatlah penting.”