1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Bantu Bangladesh Pulangkan Pengungsi Rohingya

8 Agustus 2022

Lebih dari satu juta pengungsi Rohingya telah tinggal di Bangladesh, yang melarikan diri dari negaranya, Myanmar.

https://p.dw.com/p/4FEzR
Pengungsi Rohingya tengah berjalan di Chittagong pada 30 Januari 2021 saat mereka menuju kapal angkatan laut Bangladesh yang akan membawa mereka untuk dipindahkan ke pulau Bhashan Char di Teluk Benggala.
Pengungsi Rohingya menolak upaya repatriasi karena takut akan alami kekerasan yang memaksa mereka untuk melarikan diri dari negaranya.Foto: Munir Uz Zaman/AFP

Minggu (07/08), Cina telah berjanji untuk mendukung Bangladesh memulangkan ribuan pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar. Menteri Luar Negeri (Menlu) Bangladesh A.K. Abdul Momen akhirnya membahas masalah ini dengan rekannya Wang Yi dari Cina di Dhaka.

Lebih dari satu juta pengungsi Muslim Rohingya telah tinggal di kamp Bangladesh, setelah melarikan diri atas penganiayaan dari negaranya di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, pada tahun 2017 lalu.

Bangladesh butuh dukungan Cina

Beijing telah membangun sekitar 3.000 rumah di negara bagian Rakhine Myanmar, untuk para pengungsi Rohingya yang akan kembali ke Myanmar, ujar Momen. Dia juga menambahkan bahwa Cina "akan mengatur dukungan awal berupa makanan" untuk para pengungsi yang akan dipulangkan.

"Kita harus berterima kasih kepada hina bahwa mereka setuju untuk melakukan itu," ujar Menlu Bangladesh dalam sebuah kesempatan.

Analis Munshi Faiz Ahmad, yang menjabat sebagai duta besar Bangladesh di Beijing, mengatakan kepada media Associated Press bahwa untuk "menyelesaikan krisis Rohingya, Bangladesh membutuhkan dukungan dari Cina."

Para pengungsi takut untuk kembali

Cina sebelumnya telah menengahi kesepakatan dengan Myanmar pada November 2017 lalu, untuk memulangkan sekitar 700.000 Muslim Rohingya. Dan lagi, upaya yang sama dilakukan pada tahun 2019 sebanyak dua kali, dengan tujuan yang sama yakni untuk memulangkan para pengungsi tersebut.

Namun semua upaya itu gagal karena para pengungsi Rohingya menolak dipulangkan. Mereka khawatir bila kekerasan yang memaksa mereka untuk melarikan diri itu akan muncul kembali. Ketakutan itu pun diperburuk setelah adanya kudeta militer di Myanmar tahun lalu.

Bangladesh tengah mencoba untuk membuat katalog identitas para pengungsi Rohingya. Bangladesh juga telah mengirim data biometrik lebih dari 800.000 pengungsi yang tinggal di kamp-kamp yang terletak di distrik tenggara Cox's Bazar ke Myanmar, tambah pihak berwenang Bangladesh.

kp/hp (AP, dpa)