1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cegah Pembusukan, Jenazah Kim Jong Nam Dibalsam

14 Maret 2017

Malaysia mengatakan jenazah Kim Jong Nam dibalsam untuk menegah pembusukan. Satu bulan setelah dibunuh, tidak ada pihak yang mengklaim jenazah kakak tiri pimpinan Korut itu.

https://p.dw.com/p/2Z9L0
Mutmaßlich Kim Jong Nam, Bruder von Nordkoreas Diktator Kim Jong Un
Foto: picture alliance/abaca/A. Radu

Wakil Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan hari Selasa (14/3), jenazah Kim Jong Nam terpaksa dibalsam untuk menghentikan proses pembusukan karena telah terbaring selama satu bulan di kamar mayat.

Dia juga mengumumkan bahwa 50 pekerja Korea Utara akan dideportasi karena ijin tinggal mereka sudah habis.

Malaysia dan Korea Utara terlibat perselisihan diplomatik setelah Kim Jong Nam 13 Februari lalu dibunuh di bandara internasional Malaysia dengan racun saraf VX, yang tidak bisa didapat di pasar gelap.

Penyelidikan polisi Malaysia mengarah pada keterlibatan pejabat-pejabat Korea Utara. Korea Selatan menuduh dinas rahasia Korea Utara berada dibalik pembunuhan itu, kemungkinan besar atas perintah pimpinannya, Kim Jong Un.

Nordkorea Kim Jong Un
Pimpinan korea Utara Kom Jong UnFoto: picture-alliance/dpa/J.Press/M. Matsutani

Korea Utara tidak pernah mengkonfirmasi identitas Kim Jong Nam, namun beberapa kali menuntut agar jenazahnya dikembalikan kepada Korea Utara. Kepolisian Malaysia menolak dengan alasan Korea Utara tidak menyerahkan sampel DNA dari pihak keluarga, yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenazah itu.

Beberapa hari lalu, Malaysia menyatakan telah melakukan identifikasi dan membenarkan, yang dibunuh adalah Kim Jong Nam. Namun tidak mengungkapkan bagaimana proses identifikasi dilakukan.

Jenazah Kim Jong Nam saat ini masih disimpan di kamar mayat di Kuala Lumpur dan telah dibalsam.

"Ini upaya untuk melestarikan jasadnya, karena jika disimpan di kamar mayat bisa membusuk," kata Aamad Zahid Hamidi kepada wartawan.

Seorang pejabat senior yang mengetahui seluk -beluk penyelidikan mengatakan kepada kantor berita AFP, jenazah Kim Jong Nam memang harus disimpan pada suhu rendah, tapi tidak bioleh sampai menjadi es.

Buchcover Mein Vater Kim Jong Il und Ich
Kim Jong Nam pernah menulis buku berjudul: "Ayahku Kim Jong Il, dan Aku"Foto: New century press

"Jika kita menyimpan mayat di bawah 0 derajat Celcius, mayat itu akan menjadi es," kata pejabat yang tidak ingin disebut namanya.

"Di kamar mayat, mayat disimpan pada suhu 2 derajat sampai 8 derajat Celcius. Tapi setelah satu bulan, akan ada proses pembusukan yang lambat," tambahnya.

"Jika ingin menjaga mayat tahan lebih lama, kita harus melakukan pembalsaman," katanya.

Harian Singapura New Straits Times memberitakan, mayat Kim Jong Nam beberapa kali dicairkan untuk mengambil sampel, dan sudah mulai menunjukkan proses pembusukan.

Dua perempuan - Siti Aisyah (Indonesia) dan Doan Thi Huong (Vietnam) ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan terhadap Kim Jiong Nam dengan cara mencegat dan mengolesi wajahnya dengan racun saraf VX. Aksi keduanya terekam oleh CCTV bandara.

hp/rn (afp, rtr)