1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush Mendadak Berkunjung ke Bagdad

Jörg Kaminski14 Juni 2006

Kunjungan yang hanya berlangsung 5 jam tersebut, adalah kunjungan kedua Bush ke Irak. Menurut Gedung Putih, Bush terutama ingin berkenalan langsung dengan perdana menteri baru Irak.

https://p.dw.com/p/CJcd
PM Irak al Maliki baru mengetahui kunjungan Bush 5 menit sebelumnya
PM Irak al Maliki baru mengetahui kunjungan Bush 5 menit sebelumnyaFoto: AP

Presiden AS, George W. Bush, secara mendadak berkunjung selama beberapa jam ke Bagdad. Bush antara lain bertemu dengan perdana menteri baru Irak, Nuri al Maliki. Seyogyanya Bush direncanakan mengadakan pembicaraan dengan al Maliki melalui konferensi video tentang politik keamanan kedua negara. Rupanya itu hanya untuk mengalihkan perhatian dari rencana sesungguhnya.

Dengan kata-kata “Good to see you” atau senang berjumpa dengan anda, al Maliki menyambut sang tamu dadakan di “zona hijau” yang dijaga ketat, di tepi sungai Tigris. Al Maliki sendiri baru diberitahu lima menit sebelumnya, bahwa Bush sedang dalam perjalanan. Sekitar pukul empat tiga puluh sore waktu setempat, pesawat Bush mendarat di lapangan terbang internasional Bagdad. Bandar udara sudah dijaga ketat sepanjang hari. Presiden AS itu kemudian menaiki sebuah helikopter yang membawanya ke zona hijau pemerintah. Bahkan sebagian besar anggota kabinet yang ikut dalam rapat tertutup tentang Irak di Camp David tidak mengetahui rencana kunjungan Bush.

Setelah pembicaraannya dengan Al Maliki Bush mengatakan, bersama Perdana Menteri Al Maliki dan kabinetnya serta dengan anggota kabinet AS, mereka bersama-sama merundingkan strategi yang diperlukan agar pemerintah Irak bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya. Antara lain strategi di bidang keamanan, perekonomian, pembangunan kembali. Bagi Bush kehadirannya di Bagdad penting, untuk menyatakan bahwa Amerika menepati kata-katanya.

Walaupun Bush menyebut tema-tema lain, politik keamanan tetap yang paling penting. 6 hari setelah tewasnya orang penting Al Qaeda, Abu Mussab el Sarkawi, AS dan Irak ingin menegaskan bahwa perjuangan bersama melawan kekerasan di Irak terus dilanjutkan.

Berkaitan dengan itu, mulai hari Rabu (14/6) ini selama beberapa hari Bagdad akan digeledah oleh pasukan yang sejauh ini jumlahnya paling besar. Lebih dari 40.000 tentara Irak dan AS, menurut sumber lain bahkan 70.000, akan menyisir ibukota Irak itu. Demikian keterangan pemerintah Irak. Aksi seperti ini sudah diperhitungkan berhari-hari sebelumnya. Sejauh ini belum diketahui, seberapa lama pasukan itu akan berusaha menegakkan ketenangan dan ketertiban.

Tema lain kunjungan Bush adalah kemungkinan penarikan pasukan AS dari Irak. Pemerintah Irak sudah menekankan berkali-kali, dalam waktu dekat bisa mengatasi sendiri situasi tanpa dukungan pasukan internasional. Penasehat keamanan nasional, Muaffak al Rubbai, mengumumkan semacam jadwal, yang isinya, hingga akhir tahun depan, sebagian besar kekuatan multi nasional akan ditarik. Hingga pertengahan 2008 mereka sudah tidak akan ditemui lagi, baik di kota maupun di pedesaan.

Sebelum memulai kunjungannya, di Camp David, Bush kembali menyatakan tekad membasmi terorisme. Ia mengumumkan, pengganti el Sarkawi juga akan diburu AS dan ia akan mendapat hukuman yang setimpal. Politik tangan besi yang serupa juga dijalankan perdana menteri baru Irak, al Maliki, beberapa hari belakangan. Tapi baru Kamis lalu al Maliki akhirnya berhasil menggerakkan parlemen untuk memilih menteri keamanannya yang berperanan penting.

Dalam kunjungan di Irak yang hanya berlangsung 5 jam, Bush juga merundingkan strategi melawan terorisme dengan menteri dalam negeri dan menteri pertahanan. (ml)