1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush: Kesepakatan Perdamaian Timur Tengah Setahun ke Depan

11 Januari 2008

Presiden Amerika Serikat George W. Bush melakukan kunjungan di Timur Tengah dalam rangka konsolidasi rencana perdamaian antara Israel dan Palestina.

https://p.dw.com/p/CnxU
Presiden AS Bush di RamallahFoto: AP

Dalam lawatan pertamanya di Israel dan Palestina, Bush menuntut kompromi politik yang amat berat dari kedua pihak. Seusai kunjungannya di Ramallah di Tepi Barat Yordan, Bush mengatakan di Jerusalem, pendudukan wilayah Palestina harus diakhiri, begitu pula serangan Palestina terhadap Israel. Dalam lawatannya itu Bush mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Olmert dan Presiden palestina Abbas. Mengenai kunjungannya, Bush pada akhir lawatannya mengeluarkan pernyataan di Jerusalem.

Presiden Amerika Serikat George W. Bush memperkirakan, kesepakatan perdamaian Timur Tengah akan dapat ditandatangani setahun ke depan. Hari Kamis (10/01) di Ramallah, dia juga menyatakan dukungannya terhadap Palestina untuk membangun negara sendiri. Dalam kurun setahun rencana mengenai jadwal untuk itu diharapkan rampung. Demikian lanjut Bush. Dia juga mengutarakan keyakinannya, kesepakatan akan tercapai selambat-lambatnya hingga berakhirnya masa jabatannya sebagai presiden bulan Januari 2009.

Seusai pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Bush mengatakan hari Kamis (10/01) di Jerusalem:

"Pertemuan kami berjalan dengan sangat baik dan sekarang tiba waktunya untuk membuat pilihan yang sulit.“

Kepada Olmert dan Abbas, Presiden Amerika George W. Bush menekankan, bahwa harus ada kemajuan dalam upaya perdamaian yang meliputi sejumlah jalur. Pertama, kedua pihak mesti memenuhi komitmen yang digariskan dalam roadmap. Kedua, Palestina perlu membangun ekonomi dan lembaga politik dan keamanannya. Dan untuk melaksanakannya diperlukan bantuan Israel, negara wilayah itu dan komunitas internasional. Ketiga, keterlibatan mekanisme perdamaian internasional dari Liga Arab dalam menyelesaikan masalah pengungsi.

Selanjutnya Bush memperingatkan Israel dan Palestina untuk tidak membahayakan yang dinamakan Roadmap, yakni rencana perdamaian untuk Timur Tengah:

"Saya mengingatkan pemimpin kedua negara bahwa pelaksanaan dari kebijakan apa pun harus disesuaikan dengan pelaksanaan Roadmap. Tak satu pihak pun mengambil langkah yang bertentangan dengan kewajiban Roadmap atau dapat mengancam kelangsungan perundingan yang sudah memasuki tahap akhir."

Dalam pernyataannya di Yerusalem Kamis (10/01) malam waktu setempat, Bush meminta Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk segera dan sungguh-sungguh melanjutkan perundingan perdamaian untuk mencapai kesepakatan.

Presiden Bush terutama menyebut bahwa perluasan permukiman Yahudi dan aksi kekerasan Palestina merupakan bahaya yang mengancam proses perdamaian. Negara Palestina tidak akan terbentuk dari aksi teror, demikian dikatakan Presiden Amerika Serikat George W. Bush pada kunjungannya di Jerusalem guna mengkosolidasikan rencana perdamaian di Timur Tengah.