1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush: "Keadaan di Irak sangat buruk."

Daniel Scheschkewitz6 Desember 2006

Cukupkah pengakuan Bush itu untuk mengubah strategi AS di Irak?

https://p.dw.com/p/CIx9
Lee Hamilton (kiri), Presiden Bush (tengah) dan James Baker (kanan)
Lee Hamilton (kiri), Presiden Bush (tengah) dan James Baker (kanan)Foto: AP

Saat sarapan pagi Presiden AS, George W. Bush sudah mendapat sajian laporan politik. Laporan setebal 140 halaman itu diserahkan pimpinan komisi Irak, yaitu James Baker, yang menjadi menteri luar negeri selama pemerintahan Bush senior, dan mantan anggota Kongres dari partai Demokrat, Lee Hamilton. Laporan itu dijadikan dasar bagi penyesuaian strategi AS di Irak dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.

George Bush: "Laporan ini memberikan gambaran realistis tentang keadaan di Irak yang sangat buruk. Usulan yang diberikan sangat menarik. Kami akan mempertimbangkan tiap usulan dengan baik dan kami akan bertindak tepat waktu."

Tetapi Bush, yang pernah bersumpah akan berjuang hingga menang di Irak, juga menambahkan, ia kemungkinan tidak akan mengikuti semua anjuran yang diberikan. Anggota komisi mengumpulkan data untuk laporannya sejak Maret lalu. Saran yang diberikan komisi Irak kepada Bush akan dipublikasikan, segera setelah diserahkan kepada Kongres.

Namun sekarangpun sudah ada isi laporan yang dibocorkan. Yaitu komisi mengusulkan agar kontingen pasukan AS di Irak dikurangi secara bertahap mulai awal tahun 2008. Namun tidak ada jadwal yang kongkret. Untuk sementara, jumlah tentara AS di Irak harus ditambah sedikit. Selain itu, komisi menganjurkan adanya inisiatif diplomatis di samping pelaksanaan strategi militer. Antara lain, dimulainya dialog dengan negara-negara tetangga Irak, yaitu Iran serta Suriah, dan sejumlah inisiatif baru untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah antara Israel dan Palestina.

Sejauh ini Presiden Bush selalu menolak desakan penarikan tentara AS dari Irak, dan juga pembicaraan langsung dengan Suriah maupun Iran. Usulan Komisi Baker tersebut tidak bersifat mengikat bagi Presiden Bush. Tetapi sejak menangnya Partai Demokrat dalam pemilihan di Kongres November lalu, pemerintah AS mendapat tekanan besar untuk mengubah strateginya. Karena kemenangan Partai Demokrat diinterpretasikan banyak pengamat di Washington sebagai veto terhadap politik Irak Presiden Bush.

James Baker berharap tindakan baru AS di Irak, berdasarkan hasil rumusan komisinya, dapat menyatukan AS. Namun sejumlah pendukung Bush menolak spekulasi, bahwa laporan komisi itu akan menyebabkan penarikan tentara dari Irak. Bush akan mempertimbangkan gagasan dari komisi Irak untuk memperluas penilaian ulang strategi di Irak. Demikian pernyataan Gedung Putih.

Walaupun Bush menyatakan terbuka untuk saran-saran baru, ia tetap menolak menetapkan tanggal penarikan tentara AS dari Irak. Dan tetap ingin mencapai tujuannya, yaitu negara Irak yang stabil, serta dapat memerintah dan mempertahankan diri sendiri. Pengkritik Bush menganjurkan, agar pasukan AS ditarik mulai tahun depan. Selain itu, Irak harus dibagi antara tiga kelompok masyarakat terbesarnya. Saran lainnya adalah melakukan langkah diplomatis dengan mengikut-sertakan kekuatan-kekuatan lain di Timur Tengah untuk mencari jalan keluar, termasuk juga musuh-musuh AS seperti Iran dan Suriah.(ml)