1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

260410 Öl Bohrinsel Tauchroboter

27 April 2010

'Permadani minyak' di Teluk Meksiko terus bertambah lebar. Hari Selasa (20/04), anjungan minyak Deepwater Horizon milik British Petroleum karam dan menumpahkan minyak mentah dalam jumlah besar.

https://p.dw.com/p/N7Zh
Hamparan minyak mentah di wilayah Teluk MeksikoFoto: AP

Pekan lalu situasi di Teluk Meksiko masih terkesan positif. Dilaporkan, ledakan pada anjungan "Deepwater Horizon“ tidak menyebabkan kebocoran besar. Kini diketahui, minyak bumi mengalir deras dari dua tempat, dengan jumlah yang mencapai 160.000 liter seharinya. Begitu keterangan para ahli yang menggunakan kamera jarak jauh pada kapal selam kecil guna menelitinya.

Lubang sumur pemboran itu terdapat di dasar laut, sekitar 1.500 meter di bawah permukaan Teluk Meksiko. Perusahaan minyak British Petroleum atau BP, yang bertanggung jawab atas pemboran lepas pantai itu, pada awalnya berharap sistim pengatup otomatis yang tersedia akan bisa menghambat bocornya minyak. Namun ternyata gagal.

Mary Landry, Ketua Tim Penjagaan Pesisir Amerika Serikat bahkan menyebutnya sebagai bencana lingkungan terburuk dalam dekade terakhir ini. Tuturnya, "Kami berusaha untuk membatasi meluasnya lapisan minyak itu, tapi kami juga harus siaga terhadap kemungkinan bocor dalam jumlah besar. "

Sementara itu, luas permadani minyak di pesisir negara bagian Louisiana itu sudah mencapai sekitar 900 kilometer persegi. Para ahli konservasi mencemaskan kehidupan ikan dan seluruh sistim ekologi pantai Teluk Meksiko. Namun, BP menjamin akan melakukan segala sesuatu untuk menghindari terjadinya bencana lingkungan yang lebih hebat.

Saat ini, sebuah tim ahli tengah berusaha menutup tempat-tempat yang bocor itu dengan menggunakan robot selam, yang diharapkan dapat menutup katup-katup ventil yang tersedia. Tehniknya sangat rumit dan menurut BP, keberhasilannya belum bisa dipastikan. Apabila gagal, alternatif menyetop aliran minyak bumi itu adalah dengan mengebor sumur-sumur penyalur yang dapat mengurangi tekanan pada sumur asli.

Sementara itu, kurangnya pengamanan dan keselamatan pada anjungan lepas pantai dan kilang minyak menjadi tema hangat di Amerika Serikat. Senator Bill Nelson telah menjadwalkan pembahasannya di Kongres AS. Ia mengatakan, "Sering dikatakan, bahwa anjungan pengeboran minyak ini menggunakan teknologi yang terbaik di dunia, dan tidak mungkin bisa meledak tanpa sengaja. Tapi kita bisa lihat sekarang, bahwa kecelakaan seperti ini terjadi juga“

Kecelakaan "Deepwater Horizon“ tampaknya akan dibahas tuntas oleh Parlemen AS. Apalagi masih belum diketahui apa yang akan terjadi dengan sekitar 2,5 juta liter minyak yang masih tersimpan dalam anjungan yang telah karam itu. Sementara itu polisi pantai telah menghentikan pencarian 11 orang pekerja anjungan yang hilang. Tampaknya mereka sudah tak dapat diselamatkan.

Klaus Kastan/Edith Koesoemawiria

Redaktur: Hendra Pasuhuk