1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bom Meledak di Aleppo

18 Maret 2012

Kantor berita milik pemerintah Suriah melaporkan bahwa sebuah ledakan telah terjadi diantara dia bangunan rumah di kota bagian utara Aleppo, pada hari Minggu (18/03).

https://p.dw.com/p/14MPZ
Rakyat Suriah mendambakan kebebasan dan perdamaianFoto: picture-alliance/dpa

Tiga orang dilaporkan tewas sementara lebih dari 25 lainnya mengalami luka akibat serangan tersebut. Bom mobil itu meledak di Suleymaniya yang terletak di kota terbesar kedua Suriah: Aleppo. Ledakan terjadi di belakang kantor pos yang letaknya dekat dengan markas pasukan keamanan Suriah.

Kantor berita SANA milik pemerintah Suriah, tidak memberikan informasi mengenai korban atau kerusakan dalam peristiwa itu. Namun mereka menyebut kasus itu sebagai aksi bom yang dilakukan kelompok teroris.

Sementara itu, kelompok oposisi melaporkan bahwa tentara yang loyal pada presiden Assad melakukan penyerbuan dan bertempur dengan pasukan oposisi di bagian utara dan selatan serta daerah pinggiran ibukota Damaskus.

Di Damaskus, orang-orang berkumpul untuk mengenang korban bom mobil. Pasukan keamanan kemudian membubarkan aksi long march lebih dari 200 orang kelompok oposisi, saat mereka mulau berteriak “Rakyat ingin menjatuhkan rejim ini“.

“Mereka sedang berjalan melalui sebuah wilayah di pusat kota Damaskus, dekat kantor berita SANA (milik pemerintah). Awalnya mereka meneriakkan slogan anti kekerasan dan polisi tidak berbuat apa-apa. Tapi ketika mereka mulai menyerukan pergantian rejim, polisi langsung menyerang dan memukuli para demonstran“ kata Rami Abdelrahman, salah seorang aktivis hak asasi manusia Suriah.

Sebelumnya, hari Sabtu (17/03) tiga aksi bom bunuh diri di ibukota Damaskus menewaskan paling tidak 27 orang dan melukai hampir seratus orang lainnya. Pemerintah Suriah menyalahkan kelompok oposisi, yang mereka sebut menciptakan teroris yang bekerja atas perintah konspirasi asing.

Namun sebaliknya, pemimpin kelompok oposisi menuding rejim presiden Bashar al Assad terlibat dalam aksi pemboman itu, dengan tujuan untuk memberi kesan buruk kepada kelompok oposisi. Hingga kini, belum ada satupun kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas aksi pemboman di Damaskus hari Sabtu (17/03).

Serangan itu terjadi, hanya dua hari setelah peringatan satu tahun aksi demonstrasi menentang rejim Assad. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mencatat, lebih dari 8.000 orang tewas akibat tindakan brutal yang dilakukan rejim Assad kepada pada demonstran.

Andy Budiman/ ap