1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikBrasil

Pilpres Brasil: Bolsonaro dan Lula Debat Panas di Televisi

30 Agustus 2022

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menuduh penantangnya, mantan presiden Lula da Silva, melakukan korupsi besar-besaran, yang "menghancurkan Brasil". Kedua kandidat berdebat sengit dalam duel pertama di TV.

https://p.dw.com/p/4GBAF
Lula da Silva (kiri) dan Jair Bolsonaro (kanan) dalam debat televisi
Lula da Silva (kiri) dan Jair Bolsonaro (kanan) dalam debat televisiFoto: Carla Carniel/REUTERS

Kedua kandidat utama untuk pemilihan presiden di Brasil terlibat debat sengit di televisi hari Minggu (28/8). Presiden Brasil Jair Bolsonaro menuduh penantangnya, mantan presiden Luiz Inacio "Lula” da Silva melakukan korupsi besar-besaran selama menjadi presiden. Dia menyebut Lula adalah ancaman terhadap demokrasi. Pemilihan presiden di Brasil akan diadakan pada 2 Oktober mendatang.

"Pemerintahan Anda adalah yang paling korup dalam sejarah Brasil," kata Jair Bolsonaro menyerang Lula atas skandal besar yang berpusat pada raksasa minyak milik negara, Petrobras.

"Itu adalah kleptokrasi, pemerintahan yang didasarkan pada perampokan... Untuk apa kamu ingin kembali berkuasa? Untuk melakukan hal yang sama pada Petrobras lagi?" Bolsonaro mengatakan dengan berapi-api dalam duel televisi yang melibatkan calon-calon presiden yang lain.

Penyelidikan kasus itu telah menyeret mantan presiden berusia 76 tahun itu ke penjara dari 2018 hingga 2019. Namun tuduhan kontroversial itu dibatalkan oleh Mahkamah Agung Brasil pada 2021.

Pendukung Jair Bolsonaro berfoto di depan bendera kampanye
Pendukung Jair Bolsonaro berfoto di depan bendera kampanyeFoto: Silvia Izquierdo/AP/picture alliance

Lula: Kami wariskan pertumbuhan ekonomi

Namun Lula, yang menjadi presiden 2003 hingga 2010, membantah tuduhan Jair Bolsonaro yang disebutnya menyebarkan "ketidakbenaran."

Dia mengatakan bahwa pemerintahannya telah mewariskan pertumbuhan ekonomi dan langkah-langkah jelas yang diambil untuk mengurangi kemiskinan.

"Negara yang saya tinggalkan adalah negara yang dirindukan orang, ini adalah negara pekerja, di mana orang memiliki hak untuk hidup dengan bermartabat, dengan kepala tegak," kata Lula. "Ini adalah negara yang sedang dihancurkan oleh presiden saat ini."

Debat hari Minggu (28/08) di Sao Paulo menampilkan enam dari 12 kandidat presiden yang tampil dalam pemilihan presiden mendatang. Namun sorotan utama tertuju kepada Lula dan Bolsonaro yang saat ini memimpin jajak pendapat agak jauh di depan.

Mantan presiden Lula da Silva masih sangat populer di kalangan miskin Brasil
Mantan presiden Lula da Silva masih sangat populer di kalangan miskin BrasilFoto: Miguel Schincariol/AFP

Lula masih unggul atas Bolsonaro di jajak pendapat

Menurut jajak pendapat terakhir, Lula da Silva masih unggul cukup jauh di atas Jair Bolsonaro. Tapi minggu-minggu terakhir kampanye masih bisa mengubah situasi. Jajak pendapat terbaru dari lembaga Datafolha menunjukkan, Lula masih unggul dengan 47% atas Bolsonaro, yang mencapai 32%.

Jika tidak ada pesaing yang berhasil memenangkan lebih dari 50% suara pada putaran pertama pada 2 Oktober nanti, pemilihan akan dilanjutkan ke putaran kedua pada 30 Oktober.

Jair Bolsonaro juga berulang kali mengecam sistem pemungutan suara elektronik di Brasil, yang menyebabkan kekhawatiran kubunya dan berpotensi membuatnya dapat menentang hasil pemilu jika mengalami kekalahan, seperti yang dilakukan Donald Trump di AS.

hp/pkp  (afp, rtr)