1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Boeing 737 Jatuh di Kuba

19 Mei 2018

Pesawat berpenumpang 113 orang itu jatuh segera setelah terbang. Pesawat dari ibukota Havana ke Holguin jatuh di dekat pelud.

https://p.dw.com/p/2xz4P
Kuba Havanna - Flugzeug beim Start abgestürzt: Präsident Miguel Diaz-Canel
Foto: Getty Images/AFP/A. Roque

Jet tersebut jatuh dekat pelud Havana, Jose Marti International Airport dengan asap tebal membumbung dari lokasi.

Foto menunjukkan pesawat terletak di tanah dan tampak rusak berat dan terbakar. Pemadam kebakaran sedang memadamkan api yang masih menyala.

Sebagian besar orang yang berada di dalam pesawat dikhawatirkan tewas. Tiga orang yang selamat berada dalam kondisi sangat kritis. Pesawat mengangkut 104 penumpang dan sembilan awak ketika jatuh.

Sebagian besar penumpang berkebangsaan Kuba. Pesawat mengangkut lima penumpang warga asing, dan enam dari sembilan awaknya berkebangsaan Mexiko. Penyebab kecelakaan tetap tidak jelas.

Pesawt, Boeing 737- 200, adalah milik perusahaan Mexiko Damojh, dan sekarang dikenal sebagai Global Air, dan dioperasikan maskapai penerbangan Cubana.

'Jumlah korban tinggi'

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel, yang segera datang ke lokasi, mengatakan sebagian besar kemungkinan tewas. "Sejauh ini berita yang kami ketahui tidak terlalu menyenangkan, sepertinya jumlah korban tewas sangat tinggi," Diaz-Canel dikutip saat kembali dari kunjungannya di lokasi. Ia menambahkan, investigasi penyebab jatuhnya pesawat akan segera dimulai.

Dari negara-negara lain sudah ada penawaran untuk ikut membantu. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengirimkan pesan turut berdukacita bagi keluarga para korban. Ia mengharapkan "kekuatan dan kedamaian bagi mereka dalam masa-masa yang menyakitkan ini." Dan menekankan sokongan negaranya.

Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia menyatakan "dukungan dan solidaritas bagi keluarga orang-orang yang jadi korban, dan semoga yang cedera segera sembuh."

Keamanan udara sudah masalah sejak dulu

Cubana sudah menarik banyak pesawatnya dari peredaran beberapa bulan terakhir karena masalah mekanik.

Rekor keamanan udara di Kuba sangat rendah. Kecelakaan paling serius hingga sekarang adalah di bulan September 1989, ketika jet Ilyushin 62 yang dioperasikan maskapai penerbangan Cubana, dan membawa 126 orang jatuh setelah take off di Havana menuju Milan, Italia.

Di antara warga Kuba, Cubana terkenal karena sering terlambat atau batal. Maskapai itu selama ini membela diri dengan alasan embargo AS terhadap Kuba menyebabkan pesawat jadi berkurang.

ml/ap (EFE, dpa, AFP, AP, Reuters)