1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Bisakah Indonesia Bebas COVID-19 di 17 Agustus?

Detik News
19 Februari 2021

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menargetkan Indonesia bisa bebas dari COVID-19 pada 17 Agustus mendatang. Menurutnya hal ini harus sejalan dengan kebijakan dan kepatuhan masyarakat dalam mencegah penularan.

https://p.dw.com/p/3paD3
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo menerima suntikan vaksin dosis kedua (27/01)Foto: Presidential Press Bureau/Xinhua/imago images

"Target kita adalah pada perayaan 17 Agustus yang akan datang, maka kita harus betul-betul terbebas dari COVID. Artinya, COVID betul-betul pada posisi yang dapat dikendalikan," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

Menanggapi hal ini, Dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 terburu-buru dalam menyikapi pandemi. Menurutnya, tidak sepatutnya target berakhirnya pandemi corona di Indonesia dibuat dengan gegabah, karena perlu banyak persiapan dan perancangan yang matang.

"Untuk merencanakan tes, untuk merencanakan rumah sakit, tempat tidur, dan obat, itu saya setuju. Tapi, kalau untuk menyatakan bahwa akan berakhir Agustus entar dulu deh, ini baru turun seminggu, saya saja ngeri," ungkapnya saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

Sementara itu Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menegaskan tidak mudah membuat virus corona hilang dalam enam bulan. Menurutnya, penyakit seperti cacar yang sudah jelas penyakit dan vaksinnya butuh waktu 200 tahun untuk membasminya.

"Namun, sekali lagi, untuk membuat COVID-19 hilang dari bumi Indonesia dalam waktu 6 bulan, ya tidak mudah," kata Prof Zubairi, dikutip dari cuitannya di Twitter, atas izin yang bersangkutan.

"Padahal, penyakitnya jelas, vaksinnya juga jelas dan dianggap efektif. Namun, kalau bicara fakta ya tetap saja butuh waktu panjang," lanjut Prof Zubairi.

Target 17 Agustus 'tidak realistis'

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga memilih bersikap realistis. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menyimpulkan target Indonesia bebas corona 17 Agustus benar-benar bisa tercapai. Terlebih, angka positivity rate Indonesia masih jauh dari target WHO yang sebesar 5 persen.

"Dan kemudian apakah kapan ini akan selesai? Dan kenapa positivity rate kita tinggi? Buat saya sekarang masih terlalu dini untuk saya memberikan kesimpulan," bebernya dalam konferensi pers Kemenkes, Rabu (18/02).

"Mengapa? Karena itu tadi, data positivity rate kita tinggi, tinggi abnormal, tinggi sekali, sehingga harus ada 3 hipotesa yang harus kita cek dan kita perbaiki," sebut Budi.

Data Kasus Baru COVID-19 Per Kapita di Asia 17 Februari 2021
Data Kasus Baru COVID-19 Per Kapita di Asia

Upaya untuk mengendalikan corona

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap beberapa upaya pemerintah untuk mengendalikan virus corona hingga 17 Agustus mendatang.

Wiku menjelaskan, pada prinsipnya pengendalian penularan COVID-19 yang terjadi di masyarakat merupakan hal penting untuk dilakukan, sehingga pandemi COVID-19 bisa benar-benar terkendali.

"Pengendalian penularan saat ini dilakukan dengan mengimplementasikan PPKM mikro di tingkat desa, dan kelurahan. Selain itu, dengan pengetatan penegakan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Kamis (18/02).

Wiku menambahkan, untuk mendeteksi, memetakan, dan melakukan penanganan terhadap apa yang terjadi di masyarakat khususnya pada infeksi COVID-19, maka diperlukan juga penguatan terhadap 3T.

Hal ini yang dilakukan dengan bergotong royong. Baik oleh tenaga kesehatan, maupun personil TNI dan Polri di tingkat posko dan kabupaten kota.

Selain itu, pemerintah akan terus memastikan upaya 3T ini dilakukan secara tepat sasaran, dan juga sesuai dengan standar kesehatan. Sehingga pasien COVID-19 dapat segera sembuh, dengan demikian angka kesembuhan dapat meningkat dan angka kematian dapat menurun.

"Pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan, sehingga pelayanan diberikan kepada pasien dapat dilakukan secara maksimal," lanjut Wiku.

Langkah yang juga penting untuk dilakukan menurut Wiku adalah mengakselerasi program vaksinasi yang sekarang sedang dilakukan. Melalui program vaksinasi nasional, diharapkan dapat terbentuk kekebalan komunitas sehingga semakin banyak masyarakat yang terlindungi dari COVID-19. (ha/vlz)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Bisakah Indonesia Bebas COVID-19 di 17 Agustus?

Satgas COVID-19 Beberkan Upaya untuk Kendalikan Corona 17 Agustus