1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Benarkah Minyak Kelapa Tidak Sehat?

12 November 2019

Penelitian Universitas Harvard membuktikan minyak kelapa tidak memiliki keajaiban nutrisi seperti yang dipercaya kebanyakan orang selama ini. Berikut alasannya menurut Harvard.

https://p.dw.com/p/3Sq8k
Kokosöl
Foto: ckellyphoto/Fotolia.com

Minyak kelapa memang dipercayai memiliki kandungan nurtrisi yang baik untuk dikonsumsi. Di beberapa negara seperti di Asia, minyak kelapa sudah menjadi bagian dari diet beberapa orang di sana karena diyakini bahwa minyak kelapa baik untuk kesehatan. Sebuah studi terbaru dari universitas kelas dunia, Harvard University, mengatakan sebaliknya. 

Minyak kelapa murni nonkomersial

Studi pada sejumlah masyarakat yang mengkonsumsi kelapa dan minyak kelapa sebagai bagian dari diet keseharian seperti India, Filipina, dan Polinesia, memang menunjukkan angka penyakit kardiovaskular yang rendah. Tapi ini juga tergantung dari jenis kelapanya. Kebanyakan minyak kelapa yang mereka konsumsi juga buatan sendiri, bukan hasil produk komersial.

Kolesterol buruk LDL meningkat

Uji jangka pendek pada 9-83 orang relawan membuktikan bahwa jika dibandingkan dengan mengkonsumsi mentega atau lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak kelapa dapat menaikkan keseluruhan kadar kolesterol baik HDL maupun LDL. Kadar kenaikkannya bahkan hampir sama dengan jika mengkonsumsi lemak jenuh seperti lemak sapi dan minyak sawit.

Baca jugaTentang Minyak Sawit Merah yang Bernutrisi Tinggi

Kurang baik bagi jantung

Asosiasi Jantung Amerika (AHA) mengeluarkan pernyataan ilmiah tahun 2017 bahwa minyak kelapa termasuk minyak jenuh yang tidak baik bagi jantung. Bagi yang berisiko atau memiliki penyakit jantung, konsumsi lemak jenuh disarankan tidak lebih dari 6 persen dari total kalori, atau sekitar 13 gram berdasarkan diet 2.000 kalori. Satu sendok makan minyak kelapa mengandung sekitar 12 gram lemak jenuh.

Tinggi kalori

Minyak kelapa mengandung banyak kalori dan lemak total seperti yang terdapat pada sumber lemak lainnya, yaitu sekitar 120 kalori dan 14 gram lemak per sendok makan. Minyak kelapa memang memiliki rasa yang unik dan gurih. Jika ingin mengkonsumsinya, disarankan hanya dalam jumlah kecil untuk memanggang dan memasak makanan yang sehat dan tidak terlalu sering.

Baca jugaKenapa Warga Jakarta Harus Mengkonsumsi Omega-3

Konsumsi secara terbatas

Minyak kelapa murni akan mencair pada suhu sekitar 25 derajat Celsius. Sebelum memakainya, aduk terlebih dahulu. Jika ingin memakai minyak kelapa sebagai pengganti mentega, Harvard menyarankan untuk menggunakan 25% lebih sedikit dari volume mentega yang biasa dipakai. Menumis sayuran dengan satu sendok makan minyak kelapa murni dapat memperkaya rasa makanan.

Bagus untuk rambut dan kulit

Meski menyatakan lebih banyak dampak negatifnya jika dimakan langsung, Harvard mengakui kalau minyak kelapa tetap bermanfaat untuk menjaga kelembaban rambut dan kulit. Khusus untuk rambut kering, oleskan minyak kelapa secukupnya dan biarkan beberapa lama sesuai kebutuhan, lalu bilas.

Baca juga:Mengapa Minyak Zaitun Turunkan Tekanan Darah? 

pn/rap (harvard.edu)