1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220810 Australien Wahlen

22 Agustus 2010

Sabtu lalu (21/8) Australia gelar pemilu parlemen. Namun belum ada pemenangnya. Kubu PM Julia Gillard maupun penantangnya Tony Abbott tidak meraih suara mayoritas mutlak untuk dapat membentuk sebuah pemerintahan.

https://p.dw.com/p/OtVp
Australia gelar pemilu. Nampak seorang warga keluar dari gedung balaikota di Melbourne setelah menggunakan hak pilihnya.Foto: AP

Situasi di parlemen Canberrra mandek. Dalam pemilihan parlemen Australia kedua partai yang bersaing nampaknya tidak akan meraih suara mayoritas mutlak untuk dapat membentuk sebuah pemerintahan. Sepertinya, anggota parlemen independen akan memainkan peranan yang menentukan dalam pemilihan kali ini.

Australien Wahl Protest Aktion Flash-Galerie
Aksi protes menentang pemilu. Kiri, sebuah boneka berkepala besar calon PM dari kubu liberal-konservatif Tony Abbot dan kanan, PM Austrlia Julia Gillard.Foto: AP

Partai Buruh yang berkuasa dan dipimpin Julia Gillard kehilangan banyak suara. Berdasarkan 78% suara yang telah dihitung, partainya hanya akan mendapat 70 kursi di parlemen. Sedangkan kubu oposisi liberal-konservatif yang mencalonkan Tony Abbott sebagai perdana menteri hanya memperoleh 72 kursi.

Sedangkan partai Hijau, untuk pertama kali memenangkan satu kursi di parlemen. Empat atau mungkin juga lima kursi lainnya akan diperoleh calon dari kubu independen.

Kalaupun partai Buruh meraih kemenangan di distrik pemilihan, dimana suara pemilih belum dihitung, posisinya tetap terjepit. Karena di parlemen Australia terdapat 150 kursi dan kubu yang mau memerintah membutuhkan 76 kursi.

Julia Gillard
PM Austrlia Julia GillardFoto: AP

Dalam pidato pertamanya setelah pemilu, Julia Gillard memuji anggota parlemen yang independen. Ia harus bekerjasama dengan mereka untuk dapat membentuk pemerintahan baru. Julia Gillard menuturkan:

"Anggota parlemen independen akan memainkan peranan penting dalam pembentukan pemerintahan Australia baru. Selama ini kerjasama saya dengan anggota parlemen independen selalu berlangsung sangat baik dan konstruktif. Begitu juga dengan kubu Hijau di senat."

Tony Abbott Australien Wahl
Pemimpin oposisi Tony AbbottFoto: AP

Namun kebanyakan anggota parlemen yang independen cenderung ke kubu konservatif. Pada malam pemilu, Tony Abbott, calon kuat partai oposisi menuturkan, bahwa partai Buruh telah kehilangan legitimasinya. Tony Abbot mengatakan:

"Kami siap memerintah dan menjamin akan membentuk sebuah pemerintahan yang stabil serta dapat diandalkan oleh rakyat Austrlia. Beberapa hari yang akan datang saya akan berunding dengan anggota parlemen untuk meyakinkan, bahwa kami mampu membentuk sebuah pemerintahan."

Menurut kalangan pengamat, sebuah pemerintahan yang terbentuk dari anggota parlemen independen akan kesulitan menghadapi tantangan politik di bidang ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut juga dikuatirkan oleh masyarakat Australia. Seorang warga misalnya mengatakan, bahwa ia kuatir, jika sebuah pemerintah yang terbentuk oleh anggota idependen dan partai Hijau, maka kepentingan kalangan minoritas yang menjadi prioritas, sedangkan kepentingan masyarakat luas semakin terdesak.

Selama hasil pemilu belum diumumkan, Julia Gillard tetap memangku sebagai perdana menteri. Di jajaran partai Buruh telah muncul diskusi, siapa yang dapat disalahkan atas kekalahan politik partainya.

Bernd Musch-Borowska / Andriani Nangoy

Editor: Christa Saloh-Foerster