1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bangga dengan Paspor Jerman?

28 Juli 2011

Tahun 2010, 101.600 orang asing mendapat paspor Jerman. Dengan demikian jumlah orang asing yang jadi warga negara Jerman bertambah sedikit. Apa sebenarnya keuntungan yang diperoleh kalau mempunyai paspor Jerman?

https://p.dw.com/p/125Hl
Deutscher Reisepass © somenski #23551446
Paspor JermanFoto: fotolia/somenski

Sebuah bangunan sederhana di Porz, bagian kota Köln. Sekitar 12 orang mendapat sertifikat kewarganegaraan Jerman di gedung itu, di dalam sebuah ruang rapat, yang sama sederhananya, seperti motivasi mereka untuk menjadi warga negara Jerman. Katerina Birukova dari Rusia tidak perlu waktu lama untuk meyakinkan ibunya agar ikut mengambil langkah itu.

Ia bercerita, "Tahun lalu saya mulai bekerja. Waktu itu masalah birokrasi sulit. Jadi saya pikir, dengan paspor Jerman pasti lebih mudah, karena dalam setahun saya juga akan mulai berkuliah. Saya juga ingin bekerja di dunia internasional dan sukses. Dan dengan paspor Rusia itu tidak mungkin. Dengan adanya Uni Eropa, untuk mengadakan perjalanan lebih mudah dengan paspor Jerman. Orang tidak perlu visa, sebagai penduduk Uni Eropa orang dapat hidup dan bekerja di mana saja. Orang punya lebih banyak kesempatan."

Sisi Positif

Hak tinggal yang terjamin, kebebasan untuk mencari pekerjaan dan ijin kerja tidak terbatas, bahkan untuk pekerjaan sebagai pegawai pemerintah. Itu adalah argumentasi-argumentasi yang penting di masa ekonomi sulit. Juga kebebasan memilih tempat tinggal dan tempat kerja di Jerman serta seluruh wilayah Uni Eropa membuka perspektif baru.

Titel: Einbürgerung russische Mutter Natalia und Tochter Katarina Birukowa Schlagworte: Einbürgerung Wer hat das Bild gemacht/Fotograf?: Daphne Grathwohl Wann wurde das Bild gemacht?: 13.7.2011 Wo wurde das Bild aufgenommen?: Rathaus Porz Bei welcher Gelegenheit/in welcher Situation wurde das Bild aufgenommen?: Einbürgerungsfeier Rathaus Porz Wer oder was ist auf dem Bild zu sehen?: Ein russisch-stämmiges Mutter-Tochterpaar Birukowa nach seiner Einbürgerung als neue deutsche Staatsbürger
Natalia Birukova dan putrinya, Katerina (13/07)Foto: DW

Demikian halnya dengan kebebasan mengadakan perjalanan tanpa visa di dalam wilayah Uni Eropa, dan di banyak negara bukan Eropa. Keluarga Katerina Birukova dan ibunya masih tinggal di Rusia. Karena mereka sudah berwarganegara Jerman, mereka dapat lebih mudah mendatangkan sanak saudara dari negara asal.

Tahun 2010 lebih dari separuh jumlah orang yang mendapat kewarganegaraan Jerman berasal dari Eropa. Sekitar seperempatnya memiliki akar di Turki. Disusul dengan orang-orang Serbia, Montenegro, Irak dan Polandia. Demikian keterangan Lembaga Statistik Jerman, awal Juli tahun ini. Tahun lalu, sekitar 10% warga negara baru Jerman berasal dari Afrika, dan dari Asia sekitar seperempatnya. Alexej Golynik yang berusia 21 tahun datang dari Rusia sembilan tahun lalu. Baginya, hak untuk memberikan suara dalam pemilu adalah aspek yang sangat penting

"Setelah hidup sembilan tahun di Jerman, tentu hak memberikan suara penting. Orang ikut mengalami banyak hal yang terjadi di sekitarnya, sebuah pemilu menyusul pemilu berikutnya. Dan satu waktu orang merasa, 'OK, saya juga ingin ikut menentukan,'" demikian tutur Golynik. Hal penting lainnya yang mendukung orang mengambil keputusan itu adalah, orang dapat menghindar dari kewajiban di tanah airnya, misalnya wajib militer.

Syarat Yang Harus Dipenuhi

integration; integrieren; integriert; einwanderer; miteinander; deutschland; deutsche; türken; migranten; ausländer; islam; kultur; deutsch; internet; online; computer; tastatur; taste; schwarz; rot; gold; gelb; verfassung; multikulti; multi; kulti; migration; debatte; diskussion; einbürgerung; pass; nationalität; ausweis; staatsbürgerschaft; rassismus; rassisten; kinder; sprache; araber; islamisten; populismus
Gambar simbol. IntegrasiFoto: Fotolia/kebox

Tetapi memiliki paspor Jerman tidak hanya menguntungkan. Orang harus memenuhi banyak syarat. Antara lain orang harus dapat membiayai hidup sendiri, sudah tinggal delapan tahun di Jerman, menguasai bahasa Jerman dan melewati ujian kewarganegaraan, yang isinya antara lain pertanyaan menyangkut peraturan hukum dan masyarakat Jerman. Itu bisa menyebabkan orang-orang yang sebenarnya berminat mengurungkan niat.

Jumlah terbesar pemberian kewarganegaraan dalam 20 tahun terakhir terjadi tahun 1995, yaitu lebih dari 300.000. Dengan undang-undang imigrasi yang baru, dari tahun 2005, dan pengetatan syarat-syarat untuk mendapat kewarganegaraan Jerman, jumlahnya menurun drastis. Tahun 2008 hanya 94.000 orang mendapat kewarganegaraan Jerman.

Kehilangan Kewarganegaraan Asal

Titel: Nese Kasirga bei ihrer Einbürgerung Schlagworte: Einbürgerung Wer hat das Bild gemacht/Fotograf?: Daphne Grathwohl Wann wurde das Bild gemacht?: 13.7.2011 Wo wurde das Bild aufgenommen?: Rathaus Porz Bei welcher Gelegenheit/in welcher Situation wurde das Bild aufgenommen?: Einbürgerungsfeier Rathaus Porz Wer oder was ist auf dem Bild zu sehen?: Nese Kasirga nimmt bei ihrer Eimbürgerungsfeier ihre Einbürgerungsurkunde entgegen
Nese Kasirga ketika menerima sertifikat kewarganegaraan Jerman (13/07)Foto: DW

Kerugian terbesar adalah hilangnya kewarganegaraan yang dimiliki selama ini, dan dengan demikian juga hak memberikan suara dalam pemilu di negara asal. Bagi Eveline-Danielle Pförtner yang berasal dari Pantai Gading itu bukan masalah. Ia sudah hidup delapan tahun di Jerman, memiliki suami dan memandang Jerman sebagai tempat hidupnya. "Saya ingin melepaskan kewarganegaraan Pantai Gading, karena bagi saya memiliki dua kewarganegaraan menyebabkan segalanya semakin rumit. Di sana saya tidak dapat melakukan sesuatu, di sini juga tidak. Saya ingin melakukan semuanya di sini. Oleh sebab itu saya ingin melepaskan kewarganegaraan asli saya. Supaya lebih mudah," ungkap Pförtner.

Nese Kasirga yang berasal dari Turki juga memandang masalah ini dengan realistis. "Sebuah sisi negatif, walaupun saya tidak yakin itu bisa disebut sisi negatif, adalah saya harus melepaskan kewarganegaraan Turki. Tetapi saya bersedia melakukannya, dan kemudian menjadi warga negara Jerman. Juga menyatakan diri sebagai warga Jerman dan hidup sebagai orang Jerman. Soalnya kami tinggal di sini dan lahir di sini." Demikian tanggapan Nese Kasirga.

Dengan wajah bersinar-sinar ia menerima sertifikat kewarganegaraan Jerman, bersama sebuah edisi saku konstitusi Jerman. Dalam acara pemberian sertifikat, Barbara Schwiesow, kepala bagian pendaftaran di kantor walikota Porz, membacakan beberapa poin dari konstitusi Jerman, dan meminta semua warga negara baru untuk menjadi jembatan antara warga Jerman dan warga dari negara aslinya.

Itu adalah salah satu momen yang menyentuh dalam perayaan, di mana hanya disuguhkan air dan kue-kue kering. Memperoleh kewarganegaraan Jerman nampaknya hanya keputusan pragmatis dan bukan emosional, setidaknya bagi yang hadir.

Kesulitan di Negara Asal

Pelepasan kewarganegaraan di negara asal juga dapat menyebabkan masalah di sana. Misalnya dalam soal hak-hak warisan, pembelian tanah atau dalam pengakuan bagi masa kerja di negara asal. Itu contoh kesulitan yang dihadapi jika kembali masuk ke negara asal. Tetapi Alexej Golynkin tidak menganggapnya masalah besar. Menurutnya, mungkin saat masuk negara asal, waktu yang dibutuhkan lebih lama, atau harus membayar untuk visa. Tetapi ia tidak khawatir. Karena jika ia ke sana, maka sebagai turis, dan ia menjadi warga negara Jerman dan mendapat dukungan negara Jerman.

Kamran yang berusia 11 tahun menjadi warga negara Jerman bersama ibunya. Ibunya tidak ingin memberikan tanggapan, tetapi putranya diperbolehkan. Ibunya tidak ingin nama asli Kamran dipublikasikan. Kamran lahir di Jerman, tetapi ia mengetahui dengan baik bahwa akarnya berada di Iran. "Saya sudah belajar bahasa Persia sejak kecil,“ katanya, dan baginya juga penting untuk mengenal bahasa asalnya

Tidak Berurusan dengan Akar

Titel: Gerade Eingebürgerte nach ihrer Einbürgerung Schlagworte: Einbürgerung Wer hat das Bild gemacht/Fotograf?: Daphne Grathwohl Wann wurde das Bild gemacht?: 13.7.2011 Wo wurde das Bild aufgenommen?: Rathaus Porz Bei welcher Gelegenheit/in welcher Situation wurde das Bild aufgenommen?: Einbürgerungsfeier Rathaus Porz Wer oder was ist auf dem Bild zu sehen?: Einige deutsche Neubürger bei ihrer Einbürgerungsfeier
Sebagian orang yang sudah menjadi warga negara Jerman di Porz, Köln (13/07)Foto: DW

Natalia Birukova, ibu Katerina Birukova, dari Rusia juga berpendapat sama. Menurutnya ia orang Rusia dan akan terus menjadi orang Rusia. Kewarganegaraannya yang baru dan paspor Jermannya tidak berhubungan dengan akarnya. Bagi Kamran yang berusia 11 tahun penting untuk tetap memiliki paspor Iran, di samping paspor Jerman. Ia menjelaskan, ia melihat sebagian dirinya sebagai orang Jerman, karena lahir di Jerman, bersekolah di Jerman dan berbicara bahasa Jerman dengan baik. Jadi mengapa tidak memiliki paspor Jerman, jika itu semua sudah dimiliki? Itu penjelasan Kamran.

Bagaimana tanggapan warga negara baru Jerman bagi pemikiran, bahwa pada akhirnya yang penting bukan paspor, melainkan wajah dan nama? Karena wajah dan nama menunjukkan asal seseorang sesungguhnya. Dengan demikian paspor Jerman tidak sepenuhnya mendorong integrasi, dan tidak melindungi orang dari diskriminasi. Demikian kritik yang sering dilontarkan kritikus pemberian nasionalitas Jerman.

Eveline-Danielle Pförtner yang berasal dari Pantai Gading mengatakan, "Saya orang Afrika, ke manapun saya pergi. Saya hanya punya kewarganegaraan Jerman, dan orang lain tidak bisa tahu apa kewarganegaraan saya. Tapi itu tidak mengapa. Orang lain tidak perlu tahu kewarganegaraan saya untuk memperlakukan saya dengan baik. Karena di depan hukum kita semua sama. Tidak peduli warga negara apa, semua orang harus diperlakukan dengan adil."

Daphne Grathwohl / Marjory Linardy

Editor: Vidi Legowo