1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ban Ki-moon Terpilih Lagi Sebagai Sekjen PBB

22 Juni 2011

Ban Ki-moon, terpilih kembali untuk kedua kalinya sebagai Sekjen PBB. Ban melenggang sendirian dalam pemilihan karena menjadi calon tunggal. Ban berjanji, akan menjadi jembatan kepentingan semua negara

https://p.dw.com/p/11hCk
Sekjen PBB Ban Ki-moon Terpilih Kembali
Sekjen PBB Ban Ki-moon Terpilih KembaliFoto: Picture Alliance/Photoshot

Ban Ki-moon mengucapkan sumpah sebagai sekjen PBB untuk kedua kalinya. Dengan tangan kanan di atas Piagam asli PBB, yang untuk upacara ini didatangkan khusus dari Arsip Nasional di Washington. Ban Ki-moon, yang berusia 67 tahun terpilih secara aklamasi dalam pemungutan suara. Diplomat karir asal Korea Selatan itu terpilih tanpa penolakan dari 192 anggota Majelis Umum. Setelah terpilih kembali, Ban mengatakan dirinya merasa sangat terhormat untuk melayani PBB kedua kalinya. Dia berjanji akan terus menjadi pembangun jembatan dan katalisator dalam aksi kemanusiaan global.

Dalam masa jabatan pertamanya, Ban mengabdikan dirinya terutama untuk menangani masalah perubahan iklim dan menolong korban bencana alam di Haiti, Pakistan, Birma dan terakhir Jepang. Dalam beberapa bulan terakhir, dia juga menunjukkan komitmen dalam membantu perkembangan demokrasi di dunia Arab. Ban mengatakan "Untuk kesejahteraan rakyat dan perdamaian di dunia Arab dan Timur Tengah, orang harus menunjukkan kepemimpinan politik dan sikap fleksibel. Jika tidak, maka proses perdamaian di wilayah itu tidak akan mengalami kemajuan“

Ban Ki-moon mengambil alih jabatan Sekjen PBB dari Kofi Annan pada tahun 2007. Orang sering membandingkan mereka berdua. Ban Ki-moon disebut sebagai orang yang dingin dan tak punya kharisma, berbeda dengan Kofi Annan „Sang Paus Sekuler“ yang hangat dan kharismatik.

Tapi, Kofi dianggap lemah dalam mengatur manajemen internal PBB, berbeda dengan Ban Ki-moon yang justru tangkas dalam urusan administratif. Para pengkritik, sering mengolok-olok bahwa Ban Ki Moon lebih cocok jadi Sekretaris PBB tanpa embel-embel Jenderal.

Kecakapan administratif dia tunjukkan ketika sukses mengetuk sejumlah lembaga termasuk Bank Dunia agar membantu Program Pangan Dunia PBB dalam mengatasi krisis pangan global. Prestasi terbesar Ban Ki-moon adalah mengangkat perubahan iklim menjadi isu dunia.

Sampai lima tahun ke depan, Ban kembali akan menjadi orang nomor satu di PBB. Sebuah jabatan yang menurut Sekjen pertama Trygve Lie, adalah pekerjaan paling sulit di dunia. Bayangkan, orang yang duduk di kursi ini harus menghadapi dunia yang penuh masalah: mulai dari hak asasi manusia, terorisme, perubahan iklim, krisis politik, menjaga perdamaian, mengurangi kemiskinan, mendorong pembangunan dan deretan tugas lain yang seolah tanpa ujung. Ya, ini memang pekerjaan paling sulit di dunia.

Penulis: Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk