1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bakteri Pemakan Hidrokarbon Pembersih Cemaran Minyak

6 Juli 2018

Bencana tumpahan minyak, kini makin sering terjadi. Secara alamiah bakteri pelahap hidrokarbon membersihkan cemaran, tapi prosesnya sangat lama. Ilmuwan merekayasa bakteri agar makin efisien dan getol memakan minyak .

https://p.dw.com/p/30v5k
Griechenland Ölpest Symbolbild Illegale Ölquelle
Foto: picture-alliance/AA/A. Mehmet

Bakteri Pembersih Tumpahan Minyak

Laut punya sistem pembersihan diri. Sebagian besar polusi yang mendarat di laut, diurai oleh Mikroorganisme Dalam Ekologi Lautan.Tapi prosesnya berlangsung sangat lama.

Kapal tangker ini menabrak karang dan tenggelam, sebagian muatannya bocor ke laut. Dalam upaya pembersihan, biasanya dipasang barikade mengambang dan pengerahan kapal kecil, untuk menyedot bocoran minyak dari permukaan. Tapi solusi ini jauh dari sempurna.
Ahli osenaografi Vassilios Mamaloukas-Fragoulis mengungkapkan kendalanya: "Teknologinya punya keterbatasan. Kelemahan utamanya adalah bahwa perimeter mengambang tidak dapat mencegah sejumlah kebocoran minyak. Selalu ada sejumlah kecil minyak yang tidak dapat dilenyapkan dengan menggunakan metode mekanis, jadi film tipis minyak tetap ada."

Penguraian organik amat lambat

Membersihkan Pencemaran Minyak amat sulit. Paling tidak karena menunggu mikroorganisme di laut untuk mengurainya pada kecepatan alami terlalu lama. Tapi bagaimana kalau bakteria bisa bekerja cepat? Inilah sasaran riset Eropa dalam proyek yang dikoordinasi Yunani.

"Target utama proyek riset kami adalah menemukan teknologi baru, untuk meningkatkan bio-degradasi alami yang dimiliki mikroba laut. Kami mencapai target itu, dengan rangkaian langkah yang memberikan mikroba semua hal yang diperlukan, agar memakan minyak lebih cepat", papar Nicolas Kalogerakis, Profesor teknik biokimia di Technical University of Crete:

Di Laboratorium para peneliti membuat simulasi kebocoran minyak, untuk mengujicoba metoda baru. Mula-mula disemprotkan dari minyak nabati yang mudah terurai, untuk mengurangi tegangan permukaan air. Dengan itu minyak dan air bercampur.

Roger Marchant, ahli bioteknologi mikrobial dari University of Ulster menjelaskan: "Menyemprot minyak dengan surfaktan ini, tidak menyebabkan minyak lenyap. Yang dilakukan adalah memecah minyak jadi tetesan lebih kecil. Dan ini bisa diserang oleh mikroorganisme di lingkungan untuk mengurai minyak sepenuhnya."

Rekayasa bakteri alamiah

Bakteri pemakan minyak tidak perlu diciptakan, karena biasanya muncul di laut dimanapun ada kebocoran minyak. Tapi para ilmuwan ingin membantu bakteri ini tumbuh dan bereproduksi lebih cepat.

"Caranya, kami mengambil sampel air yang tercemar dari laut dan di laboratorium membudidayakan bakteri dari air itu. Jika kami sudah menumbuhkan biomassa besar bakteri pemakan minyak, kami semprotkan kembali ke cemaran minyak. Dengan itu kami mempercepat proses alami dari pembersihan diri laut", papar pakar mikrobiologi laut Michail Yakimov

Untuk merangsang rasa lapar bakteri pada minyak, para peneliti menambahkan fosfor dan nitrogen ke dalam campuran. Mereka menemukan partikel cerdas baru, yang melepas nutrisi dengan tepat jika diperlukan di laut yang tercemar.

Pakar mikrobiologi lingkungan  Philippe Corvini menjelaskan: "Jika bakteri berada di laut, ada kebutuhan nutrisi, misalnya fosfor and nitrogen." Rekannya pakar bioklimia Patrick Shahgaldian menambahkan: "Jadi kami menyuplai nutrisinya langsung ke bakteri, agar bisa mengurai minyak lebih efisien lagi."

Bakteri memakan minyak, plankton makan bakterinya, dan dengan begitu rantai makanan di laut berlanjut. Cara alami membersihkan bocoran minyak ini, dalam waktu dekat akan digunakan dalam skala besar untuk membantu menangani bencana lingkungan.

as/vlz(DW Inovator)