1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Alam dan LingkunganAmerika Serikat

Badai Musim Dingin Tewaskan Puluhan Orang di AS

26 Desember 2022

Sedikitnya 34 orang tewas akibat badai musim dingin yang melanda sebagian besar wilayah AS selama akhir pekan Natal. Di New York, badai salju memicu pemadaman listrik dan membuat banyak orang terjebak di dalam mobil.

https://p.dw.com/p/4LQV3
Kendaraan terjebak akibat badai salju
Banyak orang yang tewas karena terjebak di dalam mobil merekaFoto: Sydney Gros-McDermid/REUTERS

Badai musim dingin dahsyat melanda sekitar 60% wilayah Amerika Serikat, dan juga Kanada, telah menewaskan sedikitnya 34 orang pada hari Minggu (24/12).

Badai musim dingin yang parah ini hampir belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang mencari tempat perlindungan untuk bertahan hidup. Cakupan badai membentang dari Great Lakes dekat Kanada ke Rio Grande di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. 

Badai telah menghantam negara bagian timur New York tepat pada Hari Natal (25/12), menyebabkan listrik padam dan membuat banyak orang terjebak di dalam mobil mereka.

Salju lebat di New York

Badai salju menghancurkan New York, total akumulasi salju setebal hampir 4 kaki (1,2 meter) pada hari Minggu (25/12).

Eksekutif Distrik Erie, Mark Poloncarz, mengatakan di Twitter bahwa setidaknya 10 orang tewas di wilayah itu. Beberapa dari mereka yang dilaporkan tewas ditemukan di dalam mobil, sementara jenazah lainnya ditemukan di tumpukan salju. Diperkirakan jumlah korban tewas bisa saja bertambah nantinya.

Warga dapat kembali bermain ski setelah badai musim dingin
Salju setebal empat kaki (1,2 meter) pada hari Minggu (25/12)Foto: Brendan McDermid/REUTERS

"Ini bukan Natal yang diharapkan atau dibayangkan, tetapi cobalah untuk merayakan Natal sebaik mungkin hari ini," kata Poloncarz di Twitter pada hari Minggu (25/12). "Belasungkawa terdalam saya kepada keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai."

Gubernur New York Kathy Hochul berbicara tentang badai salju, dengan mengatakan: "Ini akan tercatat dalam sejarah sebagai badai yang paling menghancurkan sampai dengan hari ini. Dan kita sedang menghadapinya."

Kantor berita Reuters mengutip Hochul yang mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden akan mendukung permintaan negara bagian untuk mengumumkannya sebagai bencana federal.

Pemadaman listrik meluas

Pemadaman listrik masih berlanjut sampai Hari Natal, meskipun ada pemulihan yang signifikan. Situs web pelacakan daya "PowerOutage.US" melaporkan bahwa pada Minggu (25/12) malam, sekitar 100.000 pelanggan di seluruh Amerika Serikat tidak mendapat aliran listrik.

Angka itu turun dari 1,7 juta pelanggan di seluruh negeri yang tidak memiliki listrik pada satu waktu karena badai. Pada Minggu (25/12) malam, lebih dari 26.000 penduduk negara bagian New York masih belum mendapat aliran listrik.

Di negara bagian timur laut Maine, 45.800 penduduk juga mengalami hal serupa, situs web itu melaporkan, lebih jauh ke selatan di Virginia, lebih dari 9.700 penduduk masih terkena dampak padamnya listrik.

Lebih dari 1.500 penerbangan dibatalkan di seluruh AS selama akhir pekan Natal, menghancurkan harapan banyak warga yang berharap bisa berkumpul dengan keluarga.

Bom siklon jadi pemicu

Layanan Cuaca Nasional menyebut badai, yang dimulai pada Kamis (22/12), sebagai peristiwa "sekali dalam satu generasi". Beberapa bagian negara mencatat suhu serendah -55 derajat Fahrenheit (-48 derajat Celsius).

Bahkan di negara bagian selatan Florida, suhu udara anjlok di bawah titik beku untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun di Bandara Internasional Tampa dan mencapai 43 derajat Fahrenheit (6,1 derajat Celsius) di West Palm Beach.

Cuaca ekstrem itu diyakini dipicu oleh bom siklon, yang terjadi ketika tekanan atmosfer turun dengan sangat cepat dalam badai yang kuat. 

yas/ha (AP, Reuters)