1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Australia Waspadai Ancaman Teror Natal

Muliarta21 Desember 2006

Australia memperingatkan kemungkinan serangan teroris di Indonesia, pada saat perayaan Natal dan tahun Baru.

https://p.dw.com/p/CIwd
Warga Australia memperingati bom Bali
Warga Australia memperingati bom BaliFoto: AP

Kemungkinan terjadinya serangan teroris menjelang Natal dan Tahun Baru di Indonesia, diperingatkan Departemen Luar Negeri Australia kepada warganya, yang ingin berkunjung ke Indonesia. Berbeda dengan Australia, Badan Intelejen Negara BIN mengungkapkan situasi menjelang Natal dan Tahun Baru aman.

Namun BIN masih tetap mewaspadai gerakan kelompok teroris Noordin M.Top. Dalam peringatan yang dikeluarkan Australia disebutkan serangan teroris terhadap orang barat kemungkinan mengambil target lokasi di Jakarta dan Bali. Bali mendapat perhatian khusus mengingat lebih dari 90 warga Austaralia meninggal dunia dalam peristiwa peledakan tahun 2002 dan 2005.

Untuk upaya pengamanan Kepolisian Daerah Bali menyiapkan tujuh ribu personil . Polda Bali juga akan memperketat pintu-pintu masuk menuju Bali diantaranya Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bay, Benoa dan Bandara Internasional Ngurah Rai.

Guna pengamanan di gereja-gereja yang ada di Bali Polda Bali telah mempersiapkan personil khusus yang nantinya akan bekerjasama dengan pengamanan desa adat atau pecalang. Kepala Kepolisian Bali Paulus Purwoko menyebutkan selain pengamanan pintu masuk dan gereja, Polda juga mengamankan obyek wisata dan tempat keramaian.

Paulus mengakui khusus untuk bantuan pengamanan desa ada atau pecalang, Polda Bali telah berkoordinasi dengan desa adat di Bali untuk menerjunkan sekitar 1000 personil pecalang.

“Ini kan sudah dibentuk, wah kalau pecalang itu ribuan, yang kemarin khusus untuk Poltabes sudah 360 an sekian, kalau hotel-hotel sudah lebih pada security masing-masing kita lebih ke jalur umum seperti gereja dan segala macam, intinya karena begitu banyaknya obyek-obyek lebih kepada potensi masyarakat setempat itu sendiri.”

Khusus untuk fokus daerah pengamanan, Polda Bali akan lebih berkosentrasi di daerah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Paulus menambahkan sampai saat ini Polda Bali belum menemukan adanya titik-titik rawan di Bali, namun Paulus mengakui Polda Bali akan tetap siaga.

Meski situasi keamanan tak menentu, beberapa penjual pernak-pernik di beberapa obyek wisata di Bali seperti Kuta dan Ubud tetap optimistis. Nyoman Sinah, salah satu pengrajin pernak-pernik Natal mengatakan untuk mengantisipasi sepinya wisatawan, ia dan para pedagang mengekspor produksi mereka ke Eropa dan Amerika.

“Kalau diekspor biasanya Eropa yang banyak, Jepang, South Afrika juga banyak selain domestik Jakarta. Kira-kira kalau perbulan dirata-ratakan mencapai sepuluh juta pesannya. Aslinya kalau rata-rata 6 juta „

Selain Bali, Riau juga telah bersiap mengamankan Natal dan Tahun Baru. Sekitar 2000 an anggota TNI Polri dan Pemerintah disiagakan. Sumatera Selatan tak mau kalah, Operasi Lilin Musi menyiagakan 3250 personil keamanan. Sementara di Jambi, tiga jalur lintas yang menghubungkan Jambi dengan daerah-daerah lain diperketat, 900 personil diterjunkan.