1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Atheisme di Indonesia

10 Desember 2010

Atheisme dicap sebagai satu kata kotor di Indonesia. Kata ini identik dengan komunisme, tidak bermoral dan stigma buruk lainya. Banyak stigma yang ditimpakan pada mereka yang meragukan atau menampik eksistensi Tuhan.

https://p.dw.com/p/QVUT
Satu bis di London, Inggris, dengan poster bertuliskan keraguan akan adanya TuhanFoto: AP

Belakangan, muncul gejala menarik di Indonesia. Sejumlah kelompok dan individu secara terbuka berani mengklaim diri sebagai atheis atau agnostik atau orang yang skeptis terhadap keberadaan Tuhan. Di jejaring sosial Facebook muncul grup: Indonesian Atheist Society, The Indonesian Community for Agnostic, Atheist and Sceptic, Indonesian Freethinkers dan Komunitas Agnostik Republik Indonesia.

Grup-grup ini memiliki anggota ratusan dan menyediakan forum tukar pikiran dan debat mengenai eksistensi Tuhan: sesuatu yang selama ini dianggap tabu dibicarkan di Indonesia. Latar belakang anggota grup ini cukup beragam, ada yang sekedar main-main atau sok ikut-ikutan, ada yang menyembunyikan identitas asli, banyak pula yang tidak menyembunyikan identitas mereka.

Disertasi Saiful Mujani tahun 2002 tentang Islam di Indonesia, memang menemukan paling tidak ada satu persen dari masyarakat Indonesia yang meragukan atau bahkan tidak percaya eksistensi Tuhan. Sebagian besar dari mereka, lebih memilih diam dan merahasiakan, bahwa mereka adalah Atheist atau Agnostik.

Interview bersaman Hamid Basyaib, seorang intelektual berlatar belakang Muslim yang belakangan mengaku mulai meragukan keberadaan Tuhan, serta Jalaludin Rakhmat, seorang Intelektual Islam.

Andy Budiman

Editor: Ayu Purwaningsih