ASEAN dan Asia Timur Sepakati Kerjasama Energi

Enam belas kepala negara yang tergabung dalam Negara-negara Asia Timur EAS dan Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara ASEAN juga menyepakati kerjasama ketersediaan energi. Diantaranya upaya pengembangan energi alternatif, khususnya bahan bakar minyak BBM dari bahan nabati. Selain pengembangan energi alternatif, diupayakan pula pembangunan jaringan pipa gas Trans ASEAN dan Asia Timur, dari Jepang hingga ke Selandia Baru. Kesepakatan yang termaktub dalam Deklarasi Cebu ini dirasakan penting, untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi konvensional. Negara-negara mitra ASEAN tersebut yaitu Cina, Jepang, Selandia Baru, India, Korea Selatan dan Australia.

Dalam pertemuan puncak Konfrensi Tingkat Tinggi KTT ASEAN dan EAS yang ditutup Senin ini, berbagai isu lainnya juga menjadi perhatian khusus. Diantaranya antisipasi dan penanggulangan bencana alam, penyakit dan masalah terorisme. Hal terpenting yang juga jadi kesepakatan adalah persiapan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015.

Kepala bagian penerangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina, Sonya Tahar :

“Terjadi aliran barang dan jasa, namun juga ada pekerja lintas batas. Nantinya ASEAN tak lagi menjadi kawasan perdagangan bebas, tetapi nantinya ASEAN akan menjadi seperti sebuah negara.”

Dalam KTT kali ini, juga disepakati upaya bersama penanggulangan terorisme dan pengentasan kemiskinan.

Sementara itu para kepala negara ASEAN juga meminta China, Jepang dan Korea Selatan mendorong penyelesaian krisis nulir Korea Utara, sekaligus menyingkirkan ancaman pengembangan senjata nuklir. Hubungan ketiga negara Asia Timur mitra ASEAN tersebut membaik, terlihat dengan penyelanggaraan kembali pertemuan ketiganya di sela-sela rangkaian pertemuan KTT ASEAN dan EAS. Dalam kesempatan kali ini mereka menyampaikan kepuasan atas perkembangan terbaru hubungan ketiganya.

Pertemuan ASEAN dan EAS tersebut diselingi oleh pertemuan-pertemuan bilateral. Diantaranya pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao. Abe meminta dukungan Cina terhadap keinginan Jepang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa, PBB.