1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Gandeng ASEAN Hadang Cina

15 Februari 2016

Pertemuan puncak ASEAN dan AS di California diyakini menjadi ajang diplomasi buat menghadang pengaruh Cina yang makin kuat. Beijing sebaliknya mewanti-wanti ASEAN agar menggunakan "akal sehat"

https://p.dw.com/p/1HvYH
Barack Obama und Joko Widodo
Foto: Getty Images/M. H. Simon

Bukan siapa yang datang, tetapi siapa yang tidak diundang yang menjadi buah bibir menjelang pertemuan puncak AS dan ASEAN di California, Senin (15/2). Cina adalah negara yang dimaksud.

Negeri tirai bambu itu akan menjadi agenda utama pembahasan negara-negara anggota ASEAN di bidang keamanan, ekonomi dan stabilitas politik di kawasan. Sesuai garis kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat, Presiden Barack Obama kini sedang memupuk dukungan d Asia Tenggara buat menghadang Cina.

Isu terbesar tak lain adalah konflik teritorial di Laut Cina Selatan. Hingga kini Cina masih bersikeras mempertahankan klaimnya yang mencakup hampir semua wilayah perairan yang kaya sumber daya alam tersebut. Sikap Cina berbenturan dengan klaim serupa dari Vietnam, Brunei, Malaysia dan Filipina.

Belakangan perairan seluas dua kali lipat Laut Jawa itu menjadi panggung perseteruan antara Cina dan AS. Kedua negara berulangkali terlibat dalam adu provokasi. Jika Washington acap mengirimkan kapal perangnya ke Laut Cina Selatan, Cina membangun basis militer di Kepulauan Spratly dan Paracel.

Karte Südchinesisches Meer Besitzanspruch China Englisch
Peta tumpang tindih klaim di Laut Cina Selatan

AS dorong ASEAN gugat Cina secara hukum

Analis meyakini Washington ingin mendorong ASEAN menyatukan sikap dan membawa konflik Laut Cina Selatan ke mahkamah internasional. Beijing sebaliknya menolak langkah tersebut dan memilih menyelesaikan konflik lewat jalur bilateral.

"Washington harus mengingat bahwa Cina tidak akan menutup mata terhadap segala upaya melucuti kedaulatan teritorialnya," tulis media corong pemerintah Xinhua. "Meremehkan tekad Cina untuk mempertahankan kepentingannya akan menjadi kesalahan fatal."

Dalam editorial yang dipublikasikan jelang KTT AS-ASEAN di California, kantor berita tersebut juga mewanti-wanti negara-negara anggota ASEAN agar "menggunakan akal sehat dan menjaga jarak dari campur tangan Amerika Serikat."

rzn/as (ap,rtr, xinhua)