1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Galang Hubungan Afghanistan dengan Pakistan

29 Juni 2006

Kata-kata optimis Menlu AS, Condoleeza Rice pada pertemuan di Kabul, dilontarkan guna membesarkan hati kepala negara Afghanistan, Hamid Karsai.

https://p.dw.com/p/CJcW
Tentara ISAF yang bertugas di Afghanistan
Tentara ISAF yang bertugas di AfghanistanFoto: AP

Presiden Karsai, yang secara internasional terpandang karena upayanya membangun demokrasi di Afghanistan, menghadapi kritik luas di negaranya terutama setelah merebaknya gelombang kekerasan terakhir. Sejak awal tahun ini lebih dari 1.100 orang, diantaranya 50 tentara asing, tewas dalam rangkaian bentrokan dan serangan di Afghanistan.

Dalam kunjungannya ke Islamabad Selasa (27/6) lalu, Menlu AS menjanjikan Pakistan tambahan pasukan 10.000 orang untuk dikirimkan ke wilayah perbatasan. Saat ini, sudah ditempatkan 80.000 orang pasukan militer di situ. Tanpa menyebutkan apa-apa tentang sengketa terakhir antara Afghanistan dan Pakistan, Menlu AS menyampaikan pujiannya terhadap kedua negara sebagai mitra handal dalam perang melawan teror.

Minggu (25/6) lalu, Presiden Afghanistan Hamid Karsai mengkritik tajam strategi ofensif Amerika Serikat terhadap kelompok Taliban, yang menelan begitu banyak korban. Rabu (28/6) kemarin, kritik ini dikesampingkannya. Sementara Condoleeza Rice juga mengakui bahwa sebuah strategi harus selalu dipertimbangkan kembali, agar dapat merespons perubahan taktik musuh dengan lebih baik.

Sejak tahun lalu, aktifitas kelompok Taliban melonjak di wilayah Afghanistan Selatan. Pembunuhan, bentrokan senjata dan serangan bunuh diri meningkat tinggi. Sejak pertengahan Mei, militer Afghanistan dan Koalisi Anti teror yang dipimpin Amerika Serikat merespons dengan serangan ofensif, yang menewaskan ratusan anggota Taliban. Disebutkan, aksi ofensif ini dilancarkan dalam rangka pergantian Komando di Afghanistan Selatan, yang akhir Juli akan dipimpin oleh Pasukan Internasional Untuk Perlindungan Afghanistan, ISAF. Sementara Juni ini, militer Jerman ditempatkan di Afghanistan Utara.