1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Tingkatkan Sanksi Atas Rusia

17 Juli 2014

Amerika Serikat dan Uni Eropa menambah daftar perusahaan Rusia yang terkena sanksi terkait krisis Ukraina. Rusia mengecam tambahan sanksi itu sebagai tindakan primitif.

https://p.dw.com/p/1CeUx
Foto: picture-alliance/dpa

Sanksi terbaru Amerika Serikat terhadap Rusia ditargetkan pada perusahaan-perusahaan besar, antara lain perusahaan minyak dan gas Rosneft dan Novatek, serta beberapa bank besar, diantaranya Gazprombank.

AS juga menerapkan sanksi terhadap perusahaan industri senjata Kalashnikov. Inilah sanksi paling luas sampai saat ini yang ditujukan pada perusahaan-perusahaan Rusia sehubungan dengan konflik di Ukraina.

"Bersama-sama dengan para sekutu kami, yang melakukan koordinasi erat, saya berulang kali menjelaskan bahwa Rusia harus menghentikan penyaluran senjata dan gerilyawan lewat perbatasannya ke Ukraina", kata Presiden AS Barack Obama hari Rabu (17/07) di Washington.

"Sejauh ini, Rusia gagal mengambil langkah-langkah yang disebutkan tadi", tambah Obama. "Kenyataannya, Rusia mendukung kelompok separatis, dan pelanggaran kedaulatan Ukraina terus terjadi."

Uni Eropa juga memberlakukan sanksi terhadap perusahaan Rusia, tanpa mempublikasi nama-nama perusahaan. Sebelumnya Uni Eropa hanya menjatuhkan sanksi kepada perorangan, yaitu para politisi dan pejabat Rusia yang dianggap bertangung jawab memperparah krisis di Ukraina.

Rusia sebut sanksi sebagai tindakan primitif

Presiden Rusia Vladimir Putin yang berada di Brasil mengatakan pada wartawan, sanksi-sanksi yang baru akan membuat hubungan Rusia-AS menemui "jalan buntu". Ia melanjutkan, sanksi itu akan berakibat negatif untuk perekonomian Amerika sendiri.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan kecaman keras. "Kami melihat rangkaian sanksi baru Amerika Serikat terhadap Rusia sebagai upaya primitif untuk membalas dendam, karena perkembangan di Ukraina tidak mengikuti skenario Washington", demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan selanjutnya: "Kami juga kecewa dengan Uni Eropa, yang bertolak belakang dengan kepentingannya sendiri, telah mengalah pada tekanan Amerika Serikat."

Reaksi pasar

Pasar saham Rusia langsung bereaksi dan mengalami penurunan sampai 2,5 persen. Mata uang Rusia Rubel juga langsung melemah terhadap dolar AS. Nilai saham Rosneft turun sampai 5,4 persen, sedangkan saham Novatek anjlok sampai hampir 7 persen.

Para pemimpin Uni Eropa yang melakukan pertemuan puncak di Brussel hari Rabu juga mengusulkan agar Bank Investasi Eropa EIB dan Bank Rekonstruksi dan Pembangunan ERBD menghentikan untuk sementara rencana proyek-proyeknya di Rusia.

Pemerintah Ukraina kembali menuduh Rusia menembak jatuh pesawat militernya. Pilot pesawat tipe Sukhoi 25 berhasil menyelamatkan diri setelah pesawatnya ditembak jatuh hari Rabu sore, kata jurubicara militer Andrei Lysenko.

Inilah pesawat Ukraina kedua yang ditembak jatuh dengan roket jarak jauh yang berasal dari Rusia. Namun Rusia membantah tuduhan itu.

hp/ab (afp, rtr, dpa)