1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SejarahGlobal

Apa Temuan Baru Soal Masa Kecil Yesus?

3 Juli 2024

Papirus berusia 1.600 tahun baru-baru ini diklaim sebagai manuskrip tertua Injil Kanak-kanak Tomas. Kendati memesona dunia, kisah apokrif yang dimuat tentang kehidupan awal Yesus di Nazareth tidak mengandung hal baru.

https://p.dw.com/p/4hmSm
Ilustrasi gambar Yesus Kristus
Ilustrasi gambar Yesus KristusFoto: Bildagentur-online/Tetra Images/picture alliance

Glorifikasi oleh media-media internasional mengusik Lajos Berkes and Gabriel Nocchi Macedo. "Temuan sains berikan petunjuk baru tentang masa kecil Yesus," atau "teks rahasia Alkitab mengubah segalanya," begitu bunyi judul di sejumlah surat kabar soal penemuan manuskrip berusia 1.600 tahun oleh kedua ilmuwan.

"Dokumen ini tidak mengandung cerita baru, dan bukan cerita otentik tentang Yesus,” kata Berkes kepada DW. "Jadi temuan ini tidak mengubah apa pun tentang apa yang kita ketahui dari Injil dan tentang Yesus,” tegas dosen Institut Kekristenan dan Arkeologi di Universitas Humboldt Berlin itu.

Selama beberapa dekade, fragmen papirus dengan nomor inventaris 1011 disimpan di gudang arsip Perpustakaan Carl von Ossietzky di Hamburg, Jerman, hingga akhirnya ditemukan oleh Berkes dan Macedo pada awal Juni lalu.

"Pemberitaan media menimbulkan banyak kesalahpahaman dan polemik, padahal kami tidak pernah mengklaim apa pun," kata dia.

Meski begitu, temuan terbaru ini bisa dibilang spektakuler, karena menjadi manuskrip paling awal yang diketahui dari apa yang disebut Injil Kanak-Kanak Tomas, sebuah injil non-kanonik alias apokrif,  atau naskah yang ditolak oleh Gereja dan tidak pernah dimasukkan dalam Perjanjian Baru.

Papirus Injil Kanak-kanak Tomas
Fragmen Hamburg berisi Injil Kanak-kanak Tomas tentang masa kecil Yesus di NazarethFoto: Staats- und Universitätsbibliothek Hamburg

Polemik kepribadian Yesus

Naskah tersebut menampilkan potongan-potongan teks yang antara lain menggambarkan adegan di mana Yesus berusia 5 tahun sedang bermain di dekat sungai.

Di sana, dia mengumpulkan seonggok tanah liat dan membentuknya menjadi burung. Lalu datang Yusuf yang menegurnya karena bermain pada hari Sabat, hari untuk beristirahat. Teguran itu mendorong Yesus untuk bertepuk tangan, yang seketika mengubah patung menjadi burung pipit yang terbang menjauh.

Meskipun tidak termasuk dalam Injil kanonik, Injil Kanak-Kanak Tomas merupakan karya yang dikenal luas di kalangan akademik.

Diperkirakan, transkripsi naskah aslinya dibuat antara pertengahan hingga akhir abad kedua setelah masehi, berdasarkan dokumen lain dari abad kedua yang mengutip penilaian uskup Yunani Irenaeus dari Lyon, yang menggambarkan karya tersebut sebagai tidak autentik dan sesat.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Injil Kanak-Kanak Tomas banyak memuat kisah kemukjizatan Yesus, seperti mengubah patung menjadi burung, yang juga dimuat di dalam Al-Quran surat Al-Maidah. Namun muatan paling kontroversial adalah kisah kepribadian Yesus yang jauh dari gambaran kasih sayang seperti yang dibumikan gereja.

Menurut transkprisi tersebut, Yesus muda rentan terhadap ledakan kemarahan atau nafsu balas dendam. Dia mengutuk anak-anak lain karena memancing amarahnya, membuat mereka cacat atau sakit dan meninggal dunia. Yesus di masa kecil juga dikisahkan pernah membuat tetangganya menderita kebutaan. Dia juga membunuh seorang guru karena lancang menegurnya.

Meski banyak diragukan, Injil Kanak-Kanak Tomas sempat populer pada Abad Pertengahan dan diterjemahkan ke dalam  bahasa Yunani, Latin, Siria, Slavonik, Georgia, Etiopia, dan Arab. Popularitasnya bersumber pada kekosongan yang ditinggalkan oleh Injil kanonik yang tidak banyak memuat informasi otentik tentang masa kecil Yesus.

Was Jesus born in a different Bethlehem?

Pemalsuan papirus Istri Yesus

Hingga kini, kisah kehidupan Yesus di luar naskah-naskah kanonik masih dianggap penuh misteri. Pada tahun 2012, misalnya, Guru Besar Arkeologi di Universitas Harvard Karen L. King menampilkan sebuah fragmen papirus berisi kutipan Yesus yang merujuk pada "istrinya".

Dalam teologi Kristen dikenal teori kontroversial yang mengklaim bahwa Yesus menikah dengan Maria Magdalena, salah seorang perempuan Yahudi pengikut dekatnya menurut Injil kanonik. Namun hingga kini tidak ada bukti otentik yang menopang klaim tersebut.

Papirus yang menjadi berita utama pada tahun 2012 itu ternyata dipalsukan, seperti dibuktikan oleh jurnalis Ariel Shabar dalam investigasinya di The Atlantic pada tahun 2016.

Adapun pria yang diyakini telah memalsukan papirus Injil Istri Yesus, adalah Walter Fritz, seorang warga negara Jerman yang keluar dari studi Egiptologi di Berlin dan terlibat dalam berbagai usaha di Florida, termasuk sebagai pedagang suku cadang otomotif dan usaha pornografi di internet.

Seperti yang dikatakan Lajos Berkes, "Papirus tersebut adalah hasil pemalsuan yang dilakukan secara rumit, namun banyak pakar manuskrip sejak awal sudah curiga."

Faith Matters - The Secret of the Cross

Otentisitas naskah Hamburg

Fragmen yang ditemukan Berkes dan Mecedo disimpan di perpusataan Hamburg sejak awal abad ke-20. Koleksi tersebut diperoleh melalui "Kartel Papirus," sebuah asosiasi yang ditugaskan untuk membeli papirus dari Mesir untuk museum dan perpustakaan di Jerman.

Keberadaannya baru disadari setelah dilakukan program digitalisasi naskah kuno, yang kini baru mencapai sepertiga koleksi Universitas Hamburg yang melampaui 1.000 dokumen.

"Sejujurnya, ini sebenarnya hanya proyek sampingan, tapi berkembang menjadi sesuatu yang besar bagi kami berdua,” kata Berkes sambil menunjukkan bahwa ada puluhan ribu fragmen lain yang tersimpan di seluruh dunia dan masih perlu diperiksa. "Saya tidak bisa menjaminnya, tapi saya yakin ada fragmen serupa di tempat lain.”

"Jika saya beruntung, saya akan menemukan naskah-naskah kuno lain,” tambahnya penuh harap, "tetapi hasilnya bergantung pada ketekunan dan keberuntungan.”

rzn/as