1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hoffnung und Skepsis

7 Mei 2012

Saat pertemuan Videoblog DW baru-baru ini, peserta muda Rusia mengeluarkan pendapatnya mengenai masa depan negerinya di bawah kepemimpinan Vladimir Putin.

https://p.dw.com/p/14r0P
Zwei Studenten sitzen 2002 an einem Denkmal vor der Staatlichen Universität in Moskau und lesen. (Undatierte Aufnahme). Die Universität wurde 1755 von dem russischen Wissenschaftler, Gelehrten und Dichter Michail Lomonossow (1711-1765) gegründet.
Universitas Lomonossov di MoskowFoto: picture-alliance/dpa

Berbulan-bulan lamanya Deutsche Welle melakukan diskusi dengan kaum muda dari Rusia. Dalam proyek "Generasi 2012" para peserta diskusi memiliki kesempatan untuk memberikan pandangan mereka terhadap peristiwa di Rusia dan Eropa.

Kaum muda Rusia terpecah. Setelah terpilihnya Vladimir Putin sebagai presiden, banyak orang berpendapat bahwa masa depan Rusia enam tahun ke depan sudah ditentukan. Perkembangan politik dan sosial akan mengalami stagnasi.

Sementara pihak lainnya merasa puas bahwa tidak ada perubahan kekuasaan di Rusia. Mereka juga senang bahwa aksi protes menentang berbagai kecurangan pada pemilu parlemen dan presiden tidak berkembang menjadi sebuah revolusi.

Apa yang tersisa dari aksi-aksi protes?

Pendapat mengenai hal ini berbeda. "Orang-orang yang mengikuti demonstrasi dan mendukung oposisi, kembali pada kesehariannya", demikian Julia Rubzova dari Novosibirsk. Kini semua orang menunggu apa yang akan terjadi, ujar perempuan usia 21 tahun yang bekerja di Web-Marketing itu. "Tapi tampaknya hanya sedikit saja akan terus berjuang", tambahnya.

Michail Shukov dari Jarislavl berpendapat, mungkin saja pemerintah melalui sikapnya memprovokasi aksi protes baru dan aktivitas masyarakat sipil. Pria usia 34 tahun itu berharap, "mungkin" pemerintah juga akan melakukan dialog yang konstruktif mengenai perkembangan dan masyarakat Rusia. Yang menentukan adalah, apa yang tersisa dari aksi-aksi protes. Apakah akan terbentuk perhimpunan masyarakat baru yang akan memperjuangkan kepentingan warga? Tetapi Shukov yang profesinya pemimpin sebuah pusat kegiatan anak muda itu tidak percaya bahwa kehidupan warga akan berubah.

Harapan atas peluang berikutnya bagi oposisi

Stichwörter: Generation-2012, Blog, russische Jugend Beschreibung: Julia Rubzowa, Teilnehmerin des DW-Blogprojekts "Generation-2012" über russische Jugend.
Julia RubzowaFoto: Privat

Julia Schaeffer, usia 25 tahun, perempuan asal Rusia yang kuliah pada Berlin Public Management juga tidak percaya bahwa akan terjadi perubahan mendasar di bawah kepemimpinan Putin. Karena itu, menurutnya, tokoh-tokoh oposisi harus duduk bersama dan merumuskan sebuah program politik alternatif. "Banyak pemberi suara tidak memiliki alternatif politik real untuk menandingi rezim Putin. Saya ingin, oposisi dan pemilik hak suara kembali merasa tertarik untuk mengikuti pemilu ke depan. Karena pada tahun-tahun terakhir selalu sudah jelas, siapa yang akan menang, tambah Schaeffer.

Sementara Alexander Gussev dari Rusia Tengah berpendapat bahwa pihak oposisi mendapat dorongan baru. "Gerakan oposisi akan berkembang, dan orang-orang yang cerdas serta sukses akan bergabung. Seperti yang selalu terbukti dalam sejarah, Moskow dan St. Petersburg akan menjadi pusat kemajuan sosial dan politik", demikian ditegaskan mahasiswa Ilmu Politik yang berusia 24 tahun itu.

Pavel Mylnikov juga yakin bahwa tidak akan ada lagi stagnasi di Rusia. Konsekuensi dari perkembangan yang terjadi pada enam bulan lalu tidak dapat lagi ditahan, juga tidak oleh Putin. "Putin tidak akan bertahan selama enam tahun pada jabatannya. Ia akan mengundurkan diri atau diturunkan dari jabatannya", demikian diperkirakan pria usia 22 tahun dari Smolensk dan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris dan Jerman.

Artjom Loskutov juga berpendapat sama. Menurutnya, aksi protes oposisi hanya merupakan peluang pertama untuk mempengaruhi situasi politik. Jurukamera dari Novosibirsk itu yakin bahwa warga Rusia tidak harus menunggu peluang berikutnya pada enam tahun ke depan".

Harapan terhadap pemerintah dan masyarakat

Namun tidak semua anak muda mengandalkan aksi protes. Anastassija Trubonikova senang bahwa demonstrasi tidak berujung pada revolusi. "Saya pikir, setelah pemilu toh selalu tidak ada yang sama seperti sebelumnya", demikian menurut perempuan usia 22 tahun yang tinggal di Flensburg dan kuliah Ilmu Kajian Eropa. "Semua akan berubah perlahan-lahan dan ke arah yang benar", ujarnya.

Michail Makarov juga optimis. Ia senang bahwa tidak ada pergantian kekuasaan. "Mungin bagus untuk melanjutkan kebijakan yang telah diterapkan lebih dari sepluluh tahun terakhir", ujar pakar marketing yang berusia 31 tahun dari Rusia Selatan. "Ini tidak berarti bahwa sekarang akan muncul tahap stagnasi."

Teilnehmer des DW-Blogprojekts "Generation-2012" - www.blogs.dw.de/p2012 Generation-2012, Michail Schukow
Michail ShukovFoto: privat

Namun Oleg Neumywakin dari Novosibirsk berpendapat lain. "Tidak akan ada perkembangan positif. Pemerintah ini tidak akan membawa keajaiban ekonomi dan sosial", ujar pakar IT usia 26 tahun itu. Ia juga menyayangkan bahwa tidak ada wajah baru yang kini berkuasa. Menurutnya, anggota parlemen dan presiden tidak dipilih oleh rakyat. Kecurangan nyata sekali."

Harapan kaum muda terhadap presiden baru, Putin sangat berbeda. Tetapi kebanyakan peserta pertemuan Videoblog DW sepakat bahwa masyarakat Rusia menghadapi tantangan yang besar.

Markian Ostaptschuk/Christa Saloh-Foerster

Editor : Agus Setiawan