1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Potret Angela Merkel

Kay-Alexander Scholz22 September 2013

Angela Merkel menurut banyak orang memerintah Jerman seperti ratu. Kekuasaannya, citranya dan kampanye yang dilancarkannya memberikan kesan ini.

https://p.dw.com/p/19m39
Kanselir Angela MerkelFoto: Getty Images

Ketika Angela Merkel tahun 2005 menjadi kanselir perempuan pertama Jerman, tidak sedikit orang ragu, apakah ia punya kemampuan memerintah yang diperlukan untuk posisi itu. Rupanya ketika itu tidak banyak yang percaya, bahwa perempuan ini kemungkinan akan terpilih untuk ketigakalinya. Sejauh ini, hanya Konrad Adenauer (1949 - 1963) dan Helmut Kohl (1982 - 1998), keduanya dari Partai Kristen Demokrat (CDU), yang berhasil memerintah selama itu.

Tapi Merkel tidak hanya kebetulan jadi kanselir. Ambisinya untuk memerintah sudah terlihat lama, sebelum ia untuk pertama kalinya jadi kanselir. Di tengah skandal sumbangan bagi partainya, Merkel menyatakan secara resmi dalam sebuah artikel koran kepada Helmut Kohl, yang dianggap bapak asuhnya di bidang politik, bahwa ia bersedia jadi pengganti.

Segera setelahnya Merkel jadi ketua Partai CDU. Pengalaman sebagai menteri sudah dikumpulkan Merkel sebelumnya dalam kabinet Kanselir Helmut Kohl.

Tokoh di Eropa

Insting kekuasaan Merkel, keahliannya secara taktis dan strategis serta kemampuannya untuk menyesuaikan diri membuatnya jadi salah seorang politisi paling penting di jaman ini di Jerman dan Eropa.

Krisis akan membuat Jerman tambah kuat, demikian janjinya kepada rakyat. Memang dari kemajuan ekonomi dan berkurangnya pengangguran, tampaknya Merkel bisa memenuhi janjinya.

Di luar negeri ia tampil sebagai pembela kepentingan Jerman. Baik setelah pertemuan G8 maupun setelah KTT Uni Eropa. Merkel selalu memberilkan kesan, bahwa ia mampu dengan baik mengelola uang Jerman. Di dunia Anglo-Saxon, yang sering jadi panutan Jerman, Merkel dianggap perempuan paling berkuasa di dunia.

Dalam krisis ekonomi dan keuangan Eropa, ia jadi simbol politik penyelamatan Euro. Tidak hanya Jerman, melainkan Eropa juga harus tambah kuat akibat krisis ini, demikian Merkel. Bantuan finansial bagi negara Eropa lain bisa saja diberikan, tetapi hanya dengan syarat tertentu, demikian ini politiknya. Itu kiatnya untuk membuat Eropa semakin bisa bersaing.

Merkel Benahi CDU

Bundestagswahl 2013 Wahlplakate CDU FDP Merkel Brüderle
Poster Angela Merkel di samping poster Rainer Brüderle dari partai FDP yang berkoalisi dengan CDU dalam empat tahun terakhir.Foto: picture-alliance/dpa

Tetapi Merkel juga berperan banyak mengubah partainya sendiri, CDU. Awalnya ia punya banyak saingan di CDU. Mereka akhirnya menyerah, berhasil didesak Merkel, atau tersandung skandal sendiri. Bagi Merkel, ketidaksetiaan atau kelemahan politik jadi alasan tegas untuk mendepak bawahannya.

Politik perlu kekuasaan. Merkel menggunakannya untuk mengubah banyak program, dan menempatkan CDU kembali ke posisi tengah spektrum politik Jerman. Tema-tema seperti wajib militer, tenaga nuklir dan gambaran klasik keluarga, yang dulu menjadi inti keyakinan Partai Kristen Demokrat, sudah dia ubah. Merkel pada 2011 memutuskan penghentian penggunaan tenaga nuklir.

Banyak kritikus menilai, ia telah membuat CDU kehilangan profil atau bahkan membuat partainya semakin menyerupai Partai Sosial Demokrat. Ia juga dituduh oportunis. Oleh sebab itu sejumlah anggota CDU keluar dari partai dan bergabung dengan partai baru Alternatif untuk Jerman (AFD).

Bagi warga berusia muda, haluan yang ditempuh Merkel tampaknya menjanjikan keberhasilan. Sebuah jajak pendapat, yang tidak representatif tetapi cukup luas, menunjukkan bahwa di kalangan warga berusia di bawah 18 tahun, CDU berhasil merangkak ke posisi pertama, dari posisi ke tiga tahun 2009.

Merkel Memimpin Lewat Krisis

Deutschland Bundestagswahl 2013 Großflächenplakat der CDU Angela Merkel
Poster dalam kampanye CDU yang menunjukkan sikap khas tangan MerkelFoto: Imago

Merkel sejak beberapa tahun lalu mendapat dukungan kuat dari warga Jerman. Itu juga diperolehnya lewat politik pembentukan citra yang menunjukkan keyakinannya. Dengan pandai ia menggunakan kerinduan warga Jerman akan stabilitas dan orientasi untuk melalui krisis.

"Tanpa emosi dan pragmatis, tetapi serius dan otentik, Merkel menjalankan politik bagi warga yang memberikan suara baginya", demikian gambaran tentang Merkel yang diberikan pakar politik Karl-Rudolf Korte.

Ke luar Merkel juga memberikan isyarat stabilitas. Tata rambutnya hanya diganti sedikit selama bertahun-tahun. Penampilan bisnisnya hanya berubah-ubah dari segi warna. Selalu dengan blazer bermodel sama, biasanya dikenakan dengan celana panjang berwarna hitam.

Dunia di luar bisa dihantam angin ribut, tetapi dalam berita-berita di televisi, Merkel tampil seperti biasa, dan memancarkan sikap khasnya yang tenang. Contoh paling akhir politik "image" yang dilancarkannya bisa dilihat ketika kampanye di stasiun kereta api pusat Berlin, dan itu tampak jelas. Pada poster berukuran hampir 2.400 meter persegi, posisi khas tangan Merkel yang membentuk belah ketupat tampak jelas. Tulisan yang tercantum di poster bunyinya: "Masa Depan Jerman di Tangan Yang Tepat".

Bundestagswahl Deutschland 22.09.2013 Wahllokal CDU Merkel
Angela Merkel dan suaminya Joachim Sauer, ketika memberikan suara dalam pemilu, Minggu (22/09/13)Foto: Johannes Eisele/AFP/Getty Images

Secara Pribadi, Tapi Tidak Ungkap Hal Pribadi

Poster kampanye itu menunjukkan langkah CDU yang sepenuhnya mengedepankan kanselirnya. Oleh sebab itu, Merkel harus sedikit menunjukkan, atau tepatnya mengungkap secara terarah, kehidupan pribadinya kepada masyarakat umum.

Jadi ia menunjukkan foto saat berlibur sebagai "nenek Merkel", bersama cucu suaminya, Joachim Sauer. Masyarakat umum juga mendengar, bahwa suaminya tidak membuat kue Streuselkuchen sebagaimana mestinya.

Tetapi cerita pribadi sesungguhnya tidak terdengar sampai sekarang. Yang dikenal hanyalah: Merkel dan suaminya tinggal di apartemen di sebuah bangunan tua, di daerah bersejarah. Hari-hari liburnya dilewatkan di daerah Uckermark, kawasan pedesaan antara Berlin dan Laut Baltik.

Di daerah itu ia dibesarkan. Ayahnya, seorang pendeta, meninggal 2011. Merkel memang mendapat suara karena pribadinya. Tetapi kehidupan pribadinya tetap tidak diketahui, kata pakar politik Karl-Rudolf Korte. Pada akhirnya hanya satu hal jelas, yaitu prestasi yang dicapai Merkel sebagai kanselir.